Strategi Omnichannel Selamatkan Boga Group Saat Krisis

marketeers article

Sejak pemerintah mengumumkan kasus positif COVID-19 pertama di Indonesia pada akhir bulan Februari 2020 lalu, industri ritel di Indonesia langsung merasakan dampaknya. Sejumlah tempat umum seperti pusat perbelanjaan mengalami penurunan pengunjung akibat kebijakan PSBB.

Data yang dipaparkan oleh Kusnadi Rahardja, Director Boga Group memperlihatkan adanya perubahan drastis pola konsumsi pengunjung di 15 brand restorannya.

Di masa sebelum pandemi, 92% konsumen melakukan dine-in dan 8% yang memilih untuk take away. Angka ini berbalik 360 derajat di masa pandemi, yaitu 98% memilih untuk take away dan 2% melakukan dine-in. Konsumsi secara dine-in pun hanya terjadi di kota-kota yang tidak menerapkan PSBB seperti Yogyakarta dan Samarinda.

“Boga kemudian sadar kalau kita harus beradaptasi agar bisa survive di masa ini. Salah satunya dengan strategi omnichannel seperti menghadirkan produk frozen food, layanan delivery, hingga menghadirkan kanal penjualan baru,” katanya di acara Industry Roundtable Surviving The Covid-19, Preparing The Post, Selasa (09/06/2020).

Strategi omnichannel diadopsi Boga Group dengan menghadirkan produk ready to cook dan frozen food yang sesuai dengan menu-menu yang ada di restoran Boga Group. Produk ini dipasarkan di beragam platform e-commerce hingga sejumlah supermarket. Kusnadi mengakui bahwa strategi ini menjadi kunci selamatnya Boga Group di masa krisis pandemi.

“Ke depannya tentu strategi ini akan terus dihadirkan, apalagi Boga memprediksi akan ada 40% konsumen yang akan tetap memilih untuk melakukan take away atau layanan delivery lainnya. Adanya produk-produk instan ini jadi cara Boga mendekatkan diri dengan konsumennya,” lanjut Kusnadi.

Menyambut pembukaan kembali tempat-tempat umum menyusul kondisi new normal yang direncakan oleh pemerintah. Boga Group mengungkapkan bahwa teknologi jadi salah satu senjata untuk meningkatkan retention. Salah satunya dengan mengembangkan teknologi contactless system tech.

“Sistem ini akan memanfaatkan QR Code untuk melakukan pemesanan hingga pembayaran. Jadi, sejak konsumen datang sampai keluar restoran, tidak akan terjadi kontak langsung dengan staf kami. Dengan demikian, konsumen akan merasa aman dan kepercayaan mereka juga akan terus tumbuh,” tutup Kusnadi.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related