Strategi Pemasaran Digital TAM dalam Membangun Awareness dan Konversi
Search engine optimization (SEO) maupun social media marketing adalah dua pilar penting dalam strategi pemasaran digital yang saling melengkapi. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menyatukan keduanya untuk mencapai kinerja terbaik.
Untuk itu, mari belajar dari strategi Toyota-Astra Motor (TAM). Sebagai raksasa otomotif di Indonesia, TAM telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diraih melalui kualitas produk semata, namun juga melalui strategi pemasaran yang cerdas dan adaptif.
Salah satu kunci kesuksesan TAM adalah kemampuan mereka dalam menggabungkan kekuatan dunia digital dengan pemahaman mendalam terhadap konsumen. Dalam wawancara tertulis bersama Marketeers, Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM menegaskan pemahaman mendalam terhadap audiens adalah fondasi dari setiap strategi pemasaran mereka.
Riset mendalam dilakukan untuk mengidentifikasi source of awareness, touchpoint, dan kebutuhan spesifik konsumen.
BACA JUGA: Mami Louisse Kembali Pandu Shopee Live, Ada Flash Sale Mobil Toyota Cuma Rp8 Ribu!
Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran dan efektif. Media sosial dan SEO menjadi instrumen utama dalam orkestrasi pemasaran digital TAM.
Media sosial berperan sebagai panggung untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, membangun hubungan yang kuat, dan mendorong word-of-mouth marketing. Sementara itu, SEO menjadi jembatan bagi konsumen yang secara aktif mencari informasi tentang produk Toyota.
“Peran media sosial dan SEO yang masif bisa mengamplifikasi upaya kami menjangkau audiens yang lebih luas untuk menyampaikan pesan maupun informasi sebagai bentuk push marketing. Di sisi lain, pull marketing kami lakukan tidak hanya sebagai bentuk branding, melainkan membangun interaksi dan hubungan dengan audiens,” kata Anton.
SEO berperan krusial dalam menarik konsumen yang secara aktif mencari informasi tentang produk Toyota. Bagi perusahaan, peran SEO adalah sebagai jembatan bagi audiens yang memiliki ketertarikan dan sedang mencari informasi lebih tentang Toyota.
Dengan mengoptimalkan website dan konten, perusahaan memastikan informasi produk dan layanan mereka mudah ditemukan oleh calon konsumen.
BACA JUGA: Toyota Raih Dua Penghargaan Sekaligus dalam WOW Brand 2024
Sementara itu, platform media sosial, seperti YouTube dan TikTok menjadi favorit TAM untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berdasarkan insight yang perusahaan dapatkan, platform YouTube merupakan source of awareness paling tinggi untuk industri otomotif.
“Konten video yang menarik dan informatif di YouTube berhasil menarik perhatian calon konsumen. Sementara itu, TikTok dengan audiens yang lebih muda menjadi platform yang efektif untuk membangun top-of-mind awareness,” ucap Anton.
TAM tidak hanya berfokus pada kuantitas konten, tetapi juga kualitas. Konten yang dihasilkan harus relevan, interaktif, dan mampu menarik perhatian. Salah satu contoh sukses adalah mini-series “A.G.N.E.S” yang berhasil memancing minat konsumen untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk dan layanan
Toyota.
Untuk menciptakan sinergi yang kuat antara strategi SEO dan media sosial, Anton mengungkap hal penting yang pertama kali perlu ditentukan adalah memiliki umbrella message yang clear terkait apa yang ingin disampaikan terhadap audiens.
“Caranya, pesan disampaikan secara konsisten dan disesuaikan dengan karakter platform media sosial sekaligus dioptimasi untuk SEO,” ucapnya.
Kampanye All New Yaris Cross HEV menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemasaran digital TAM. Untuk mendukung popularitas kendaraan lokal hybrid Toyota ini, perusahaan melakukan strategi push dan pull yang dipadukan pada media sosial dan SEO agar tercipta sebuah sinergi untuk membantu meningkatkan jangkauan strategi perusahaan kepada audiens yang mereka targetkan.
“Hasilnya, implementasi strategi ini berhasil menyampaikan informasi dan pesan yang tepat kepada audiens yang tepat juga. Upaya kami juga berhasil menghasilkan leads yang berkualitas untuk kemudian dimanfaatkan frontliner mendapatkan konversi ke penjualan,” tutur Anton.
Editor: Ranto Rajagukguk