Perubahan perekonomian global berlangsung sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini dan dipengaruhi oleh gejolak politik, sosial budaya, hingga teknologi. Pada akhirnya, kondisi ini mendorong persaingan industri yang semakin kompetitif.
Hal ini yang dilihat oleh Polygon dalam membangun eksistensinya di pasar global melalui pameran skala internasional. Salah satunya di Taipei International Cycle Show 2017. Strategi Polygon ini pun mengantarkan bisnis mereka di kancah global, juga pasar lokal Indonesia.
Hal ini dilakukan lantaran Polygon percaya bahwa keberhasilan akan di dapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dan terus melakukan ekspansi terhadap pasar dan menjadi industri yang mampu bersaing di pasar global. Keikutsertaan pada pameran di atas akan menjadi sarana promosi yang efektif dalam memperkenalkan teknologi dan inovasi yang dikembangkan Polygon, memperkuat brand image dalam skala global, dan memperluas kemitraan.
Taipei International Cycle Show sendiri adalah salah satu pameran sepeda internasional yang diadakan oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), yang merupakan organisasi non profit terkemuka di Taiwan.
“Sejak tahun 2012, Polygon berpartisipasi di Taipei International Cycle Show. Keikutsertaan di tahun 2017 sebagai bentuk konsistensi untuk terus memperluas distribusi produk dalam skala global,” tegas Devina Susilo selaku Marketing Communications Polygon Bikes Internasional.
Taipei International Cycle Show sendiri merupakan ajang yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Polygon selain beberapa pameran internasional lainnya yg diikuti untuk memperkuat brand positioning-nya di kancah global terutama kawasan Asia-Pasifik.
Pada pameran ini, Polygon akan memboyong High-End Mountain Bikes (MTB) teranyar mereka, yakni seri Collosus DH9 UR Team Edition. Model ini merupakan seri khusus yang memiliki spesifikasi sama dengan yang digunakan saat berkompetisi di ajang World Cup Championship dan berhasil menyabet beberapa podium dalam dua musim.
Seri lain yang diperkenalkan adalah Trid ZZ, Slope Style full suspension yang telah dirilis pada Eurobike 2016 lalu. Trid ZZ juga telah diuji oleh pengendara profesional yang memenangkan kompetisi level dunia Redbull Rampage (kompetisi freeride ter-ekstrem di dunia).
Mengikuti ajang pameran internasional yang dilakukan Polygon ini melengkapi rangkaian strategi mereka pada tahun 2017. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Polygon telah meluncurkan seri terbaru untuk tahun 2017. Tahun ini, Polygon meluncurkan Strattos S7 sebagai road bike terbaru mereka.
Selain meluncurkan seri baru, Polygon juga tengah agresif menyuarakan gaya hidup bersepeda bagi kaum urban. Kampanye ini pun diiringi dengan diluncurkannya dua varian urban sport terbaru di tahun 2017, yakni Polygon Bend FX4 dan Bend CT5.
“Dua sepeda ini merupakan turunan dari jenis road bike dengan modifikasi lanjut untuk menawarkan fleksibilitas yang lebih, kenyaman dan sensasi kecepatan,” jelas Yunike Maris selaku Marketing Communicatios Polygon Bikes Indonesia.
Polygon menilai, pada akhirnya tuntutan dan kondisi masyarakat yang dinamis akan memacu kaum urban metropolitan kian menggandrungi sepeda. Sepeda tidak hanya sebagai pilihan hobi dan transportasi, namun lebih dekat dengan keseharian.
Terbukti dengan persentase permintaan pasar yang semakin meningkat dan meningkatnya kesadaran pemerintah daerah akan program yang mendukung kegiatan bersepeda.
Editor: Sigit Kurniawan