Perayaan Valentine akrab dengan tema kasih sayang, baik kepada pasangan atau orang-orang terdekat. Momentum Valentine ini selain ditunggu oleh orang-orang yang merayakan juga ditunggu oleh para pemilik merek. Ketika konsumen memikirkan barang apa yang akan dibeli, kebanyakan pemilik merek sudah menerapkan beragam strategi promosi Valentine.
Tiap tahunnya sebelum merayakan Valentine, kebanyakan orang akan mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan diberikan di hari Valentine. Mulai dari bunga, cokelat, pakaian, parfum, hingga perhiasan.
Di Amerika Serikat berdasarkan data yang dirilis oleh National Retail Federation (NRF) di 2016, rata-rata masyarakat Amerika Serikat menghabiskan uang sebesar US$ 146,84 atau setara dengan Rp 1,9 juta. Secara total uang yang dihabiskan oleh masyarakat Amerika Serikat untuk hari Valentine adalah US$ 19,7 miliar.
Berdasarkan data NRF pula sebanyak US$ 4,4 miliar dihabiskan untuk perhiasan seperti anting, kalung, dan cincin. Sementara US$ 1,7 miliar akan dihabiskan untuk membeli permen dan cokelat. Untuk pembelian bunga di Amerika Serikat selama Valentine akan menghabiskan US$ 1,9 miliar. Untuk perawatan binatan sebesar US$ 681 juta, dan US$ 1,2 juta untuk perawatan kecantikan seperti salon dan spa.
Bila melihat angka yang disebutkan di atas, tentunya Valentine menjadi momentum yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Di Indonesia, meskipun tidak semua merayakan Valentine, tetap saja beberapa merek merasa harus untuk meningkatkan penjualan produk dan layanannya.
Dalam dunia marketing, momentum Valentine termasuk dalam seasonal marketing. Selain hari raya keagamaan, masih banyak peringatan di Indonesia yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik merek, salah satunya Valentine.
Nah, bagi pemilik merek yang sekiranya akan melakukan serangkaian kampanye pada Valentine terutama melalui platform digital, ada beberapa tahapan yang sekiranya bisa diterapkan.
Mulailah dengan menciptakan tagar yang akan digunakan selama kampanye. Pemilihan tagar yang tepat dan mudah diingat akan memudahkan kampanye digital Anda berjalan sesuai rencana.
Setelah memilih tagar yang cocok, ada baiknya Anda menciptakan sebuah kontes yang menarik. Sehingga, banyak konsumen yang aktif dan terlibat secara digital melalui kampanye yang telah Anda ciptakan.
Berikutnya, tentunya Anda tidak bisa berharap begitu saja kampanye Anda menjadi viral. Kecuali merek Anda sudah sangat terkenal dan memiliki pengikut aktif hingga jutaan. Sisihkan anggaran untuk melakukan iklan dan promosi.
Terakhir, bagilah ide unik antara Anda dan konsumen selama kampanye untuk menciptakan hubungan yang mengesankan antara produsen dan konsumen.
Tahapan ini tidak hanya berlaku pada Valentine saja, bisa juga dilakukan dalam momentum lainnya. Namun perlu diingat adalah dalam melakukan seasonal marketing, Anda pun harus menyesuaikan dengan produk atau servis yang Anda miliki.
Jangan sampai Anda telah memilih momen yang tepat, strategi yang tepat, namun untuk produk yang salah. Selain itu, cobalah untuk mengenal dan mengetahui apa hasrat dan kegalauan konsumen pada momen tertentu.
Editor: Eko Adiwaluyo