Strategi Pull dan Push Marketing, Apa Itu dan Manfaatnya Untuk Merek

marketeers article
Sumber Ilustrasi: 123RF

Seorang konsumen telah melakukan pembelian produk terbaru. Sebelum menentukan pilihan, ia membaca berbagai review secara online dan memeriksa promo-promo yang ditawarkan guna mendapatkan informasi yang memadai tentang produk yang akan dibeli. Setelah menyaring pilihannya, ia pun mengunjungi toko untuk melihat langsung produk-produk tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.

Paragraf di atas ini menggambarkan definisi dari strategi pull dan push. Strategi pull diterapkan ketika konsumen tertarik pada produk dikarenakan ulasan online, promosi yang ditawarkan, ataupun kampanye iklan yang kreatif, sehingga menarik mereka untuk mempertimbangkan merek tersebut. 

Sementara itu, strategi push terjadi ketika produk-produk tersebut tersedia di toko fisik ataupun berbagai platform online memberikan dorongan langsung kepada konsumen untuk melakukan pembelian setelah melihat dan memeriksa produk secara langsung. 

BACA JUGA: Terapkan Strategi Sports Marketing, BAIC Rangkul DEWA United

Meskipun strategi pull dan push memiliki tujuan yang berbeda, keduanya harus diterapkan dengan seimbang untuk mencapai keberhasilan jangka panjang bagi perusahaan.

Strategi pull yang menarik akan menciptakan permintaan dan minat dari konsumen, sementara strategi push yang dilakukan secara agresif akan memastikan produk tersedia dan mudah diakses oleh konsumen yang telah tertarik.

Dengan menyelaraskan kedua strategi ini, perusahaan dapat menciptakan pengalaman pemasaran yang holistik dan efektif, yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mendorong tindakan pembelian.

Keberhasilan dari kedua strategi pemasaran tersebut tercermin dalam survei yang dilakukan oleh Ahrefs pada tahun 2023. Hasil survei menemukan bahwa sebagian besar perusahaan mencapai efektivitas pemasaran terbesar jika mereka menginvestasikan sekitar 60% ke dalam pembangunan merek (brand-building) dan 40% ke dalam kampanye peningkatan penjualan.

BACA JUGA: 10 Strategi Membuat Content Marketing B2B yang Berbeda

Agar strategi pemasaran lebih berdampak dan berkelanjutan, penting bagi perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara pull dan push.

Terlalu fokus pada satu strategi dapat menyebabkan dampak yang tidak optimal. Misalnya, jika terlalu banyak anggaran dialokasikan untuk push marketing, perusahaan mungkin menghadapi tantangan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. 

Sebaliknya, jika terlalu banyak fokus pada pull, perusahaan mungkin kesulitan dalam menarik minat calon-calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

Dengan menyeimbangkan strategi pull dan push, perusahaan dapat memaksimalkan efek dari upaya pemasaran, yakni membangun merek yang kuat, dan mencapai hasil penjualan yang berkelanjutan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS