Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia terus memperlihatkan angka positif. Per akhir Desember 2020, Islamic Finance Development Indicator (IFDI) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan industri keuangan syariah terbesar di dunia, satu peringkat di bawah Malaysia.
Seiring dengan peningkatan pasar, tentu diperlukan untuk menjaga loyalitas customer. Inilah yang dilakukan oleh Adira Finance Syariah dalam menanggapi aturan baru transaksi di Provinsi Aceh. Menyusul aturan Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tantang Lembaga Keuangan Syariah yang mewajibkan semua lembaga keuangan yang beroperasi harus menggunakan prinsip Syariah sebelum Januari 2022, Adira Finance Syariah melakukan rebranding. Tujuannya, tidak hanya beradaptasi tapi juga menjaga kepercayaan customer di Aceh dan mendekatkan diri dengan ekosistem dan customer.
“Rebranding ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap Adira Finance Syariah sebagai produk solusi finansial,” kata Niko Kurniawan Bonggowarsito, Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance.
Rebranding yang dilakukan merek ini adakah perubahan desain customer touch point di kantor cabang syariah, bentuk layanan pelanggan, seragam, hingga produk dan program layanan pembiayaan. Salah satunya adalah produk baru Adira Multi Dana Syariah (AMANAH). Dijelaskan oleh Niko, produk ini merupakan pembiayaan dana syariah untuk kebutuhan yang bersifat produktif dan konsumtif dengan akad Al bai wa Isji’jar.
Akad Al bai wa Isji’jar adalah proses jual beli suatu aset berdasarkan prinsip Al-Bai‘, yaitu konsumen menjual asetnya kepada perusahaan. Kemudian, perusahaan menyewakan aset tersebut kepada konsumen lain dengan opsi hibah di akhir periode dengan prinsip Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT).
“Prinsip ini mengatur sewa barang dan benda yang di akhir masa sewa akan dilakukan pengalihan kepemilikan obyek dalam bentuk hibah,” papar Niko.
Tumbuh Positif pada Tahun 2020
Sepanjang tahun 2020, Adira Finance Syariah turut merasakan pelemahan bisnis. Terutama, di paruh pertama tahun 2020. Meskipun begitu pembiayaan Adira Finance Syariah berhasil tumbuh 11% year on year. Perusahaan ini berhasil mencatat jumlah pembiayaan senilai Rp 3 triliun.
Niko menambahkan ke depannya Adira Finance Syariah akan terus meningkatkan kualitas pelayanan syariah dan mempekaya produk pembayaran sesuai kebutuhan costumer. Tidak hanya di Aceh, produk baru pembiayaan ini juga akan dihadirkan di cabang lain di Indonesia.
Editor: Ramadhan Triwijanarko