Strategi RSU Pindad Pangkas Antrean lewat Digitalisasi

marketeers article
Hadi Filino Gunarto, Direktur Utama PT Pindad Medika Utama dalam Marketeers OMNI Brands of the Year 2024. (FOTO: Marketeers)

Layanan kesehatan di rumah sakit masih kerap dianggap lamban terutama layanan untuk pasien peserta BPJS. Hal itu mendorong Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad untuk melakukan terobosan demi dapat memangkas antrean pasien.

Inovasi itu dilakukan oleh rumah sakit yang dikelola oleh PT Pindad Medika Utama karena rumah sakit tersebut berkomitmen untuk terus meningkatkan service excellence. Hadi Filino Gunarto, Direktur Utama PT Pindad Medika Utama mengatakan, lewat terobosan yang dilakukan, RSU Pindad ingin menghadirkan service excellence kepada seluruh pasien baik itu pasien peserta BPJS maupun non peserta BPJS.

“Terobosan yang kami lakukan merupakan terobosan dengan menerapkan strategi omnichannel marketing lewat perluasan layanan secara digital. Terobosan ini merupakan layanan yang sangat dibutuhkan oleh para pasien,” kata Hadi Filino Gunarto kepada Marketeers saat dijumpai dalam Marketeers OMNI Brands of the Year 2024, di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

BACA JUGA: Kunci Sukses Omni Brand: Digitally Available, Physically Engaging

Layanan digital itu sendiri dihadirkan lewat digitalisasi proses registrasi pasien yang bisa dilakukan melalui mobile apps dan website RSU Pindad. Lewat inovasi itu, pasien bisa melakukan registrasi dengan lebih mudah dari mana saja dan kapan saja sebelum kemudian melakukan pemeriksaan dan tindakan di RSU Pindad.

Selanjutnya, pasien juga bisa melakukan booking layanan sesuai dengan ketersediaan dokter dan waktu yang sesuai dengan pilihan pasien.

“Inovasi ini terbukti mampu meningkatkan service excellence karena kami bisa memangkas durasi antrean pasien. Lewat layanan ini, pasien cukup menunggu sebentar dan sudah bisa langsung mendapat penanganan,” ujar dia.

Sebelum ada layanan ini, pasien harus melalui tahapan panjang. Karena, pasien harus melalui prosedur registrasi di rumah sakit dan menunggu dokter. Banyaknya jumlah pasien pun membuat seluruh prosedur itu harus dilalui lewat antrean yang tidak sebentar.

BACA JUGA: PGN Gandeng Pindad dan INTI Dorong Penggunaan Produk Lokal

Menurut dia, dalam skema layanan tradisional, rata-rata pasien harus menghabiskan waktu hingga 6 jam untuk melalui seluruh tahapan tersebut. “Dengan penerapan digitalisasi layanan, kini pasien cukup membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja,” ujarnya.

Bahkan, durasi proses layanan di rumah sakit yang setiap bulan melayani sekitar 30 ribu pasien tersebut juga bisa dipangkas berkat layanan pengiriman obat. Artinya, setelah melakukan pemeriksaan, pasien tak perlu antre untuk menunggu obat dan bisa langsung pulang untuk segera beristirahat.

Karena, RSU Pindad yang hadir di Bandung, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur ini menghadirkan layanan pengiriman obat yang bisa mengatarkan obat tersebut ke tempat tinggal pasien.

Seluruh terobosan omnichannel marketing itu pun membuat RSU Pindad meraih penghargaan Marketeers OMNI Brands of The Year 2024. Karena, perusahaan dinilai berhasil menerapkan omnichannel marketing lewat digitalisasi yang terbukti mampu menunjang peningkatan service excellence.

Related