Kosakata-kosakata baru terus bermunculan seiring perkembangan tren digital, menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam memilah-milah maknanya. Dua di antaranya yang sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan awam adalah content marketing dan advertising di ranah digital.
Kedua istilah ini sering kali dianggap sama. Padahal, dua istilah ini memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan esensial di antara keduanya terletak pada tujuan, strategi, serta pendekatannya. Content marketing bertujuan untuk menyajikan apa yang diinginkan atau dicari konsumen, membina ikatan yang kuat antara merek dan konsumen.
Hal ini berbeda dengan iklan advertising yang lebih menitikberatkan pada promosi langsung produk atau layanan dengan harapan meningkatkan penjualan, tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau preferensi konsumen secara mendalam.
BACA JUGA: Storytelling Jadi Rahasia Sukses PT Sasa Inti Sentuh Hati Pelanggan
PT Sasa Inti (Sasa), perusahaan makanan dan bumbu masak melihat content marketing sebagai ekstensi dari advertising atau bentuk advertising tidak langsung. Merek ini meyakini bahwa melalui content marketing, mereka dapat membangun keterlibatan yang kuat dengan konsumen.
“Kami juga telah menerapkan strategi ini. Berbeda dengan iklan yang lebih menonjol, fokus Sasa adalah pada pembuatan konten yang menghibur dan menginspirasi secara emosional, sambil memperkenalkan branding dengan halus, tetapi tetap memperhatikan selera dan preferensi konsumen serta target audiens mereka,” kata Aldina Bahri, Head of Digital Marketing Sasa.
Sasa melakukan pengukuran terhadap engagement dan retensi konsumen melalui berbagai matriks di platform digital, seperti jumlah likes, comments, dan views selama periode kampanye. Mereka menyadari bahwa penilaian kesuksesan dalam content marketing berbeda dengan iklan, dan mereka menyesuaikan strategi pengukuran mereka sesuai dengan tujuan dan sasaran kampanye.
BACA JUGA: Apa Itu Content Marketing dan Bagaimana Kehebatannya bagi Bisnis?
Dalam setiap tahap pengembangan content marketing, Sasa memastikan konten yang dihasilkan sejalan dengan nilai dan pesan merek mereka, sambil tetap relevan dengan audiens target.
“Kesesuaian nilai-nilai merek dengan konten yang diproduksi adalah kunci keberhasilan dalam membangun hubungan yang erat dengan konsumen,” ujar Aldina.
Dengan pendekatan holistik dan strategis dalam pemasaran konten, Sasa memperkuat posisi merek mereka di pasar dan mengelola hubungan yang kuat dengan konsumen. Melalui kombinasi kreativitas, pemahaman yang mendalam tentang audiens, dan integrasi nilai merek yang kuat, mereka meraih hasil yang memuaskan.
Editor: Ranto Rajagukguk