Strategi Sineas Indonesia Hadapi Tantangan di Industri Kreatif
Sineas Indonesia sudah mulai menunjukkan kreativitas dan inovasi yang patut diganjar penghargaan bahkan di kelas internasional. Mendukung hal tersebut, Netflix pekan lalu telah mengumumkan tujuh film dan serial terbaru dari berbagai genre dalam program Waktu Netflix Indonesia.
Dalam rangkaian program tersebut, platform streaming hiburan ini juga mengadakan diskusi panel yang dihadiri sejumlah talenta perfilman Indonesia mulai dari sutradara hingga para aktor. Mereka membahas berbagai strategi yang dilakukan sineas untuk menghadapi tantangan di industri kreatif.
Maju ke Panggung Global
Sudah banyak karya sineas Indonesia yang menarik perhatian penonton dari seluruh dunia. Terlebih lagi, dengan berbagai inovasi yang memungkinkan karya anak bangsa dapat dinikmati audiens dari berbagai negara.
Karena itu, yang perlu diperhatikan para sineas untuk dapat berhasil dalam persaingan internasional adalah keahlian. Rusli Eddy, Content Lead Netflix Indonesia menuturkan ketika pembuat film bekerja dengan sepenuh hati, penonton pasti bisa merasakan dan menikmati karyanya.
Sutradara Joko Anwar yang sedang menggarap serial terbarunya untuk Netflix, Nightmares and Daydreams mengungkap menggali inspirasi dari isu sosial di Indonesia. Salah satunya kemiskinan.
“Saya ingin mengangkat isu ini dengan tidak mencekoki penonton tapi di saat yang sama bagaimana tanpa disadari ini bisa dijadikan bahan refleksi. Jadi bagaimana kami bisa mengemas ini untuk bukan saja bisa ditonton orang Indonesia tapi juga penonton luar negeri,” ujar Joko.
Hadirkan Cerita yang Relatable
Rasa keterhubungan antara cerita dan realita dalam film atau serial nyata bisa menarik perhatian para penonton.
“Penting bagi penonton untuk merasa relate dengan suatu cerita. Film atau drama yang disajikan pun harus tetap realistis agar penonton bisa meyakini bahwa kisah tersebut terjadi dan masuk akal,” ucap aktor Emir Mahira.
Adaptasi Karya Tulis ke Visual
Meramu karya tulis untuk dijadikan sebuah film atau serial bukanlah hal baru di dunia kreatif. Salah satu yang terbaru akan disuguhkan Netflix lewat Gadis Kretek.
“Ketika novel dijadikan sebuah serial yang kami lakukan adalah mengembangkan dunianya. Novel memiliki garis cerita menarik dan tanggung jawab kami berikutnya adalah memperlebar dunia tersebut dengan tetap bersikap jujur pada roh novel tersebut,” tutur showrunner Shanty Harmayn.
Selanjutnya, mengenai penerjemahan bahasa tulis menjadi bahasa visual, sutradara Angga Dwimas Sasongko menuturkan pembuat film akan menangkap kegelisahan dari penulis namun tetap menyesuaikan dengan otoritas sendiri.
“Ketika pindah materi dan medium, kami punya otoritas untuk mempresentasikan karya tersebut ke publik,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk