Strategi The Stones Hotel Bali Dorong Pariwisata lewat Kuliner dan Seni

marketeers article
Program ‘A Journey Through The Sights and Sounds of The Stones. (FOTO: The Stones Hotel)

Industri perhotelan merupakan salah satu bagian utama dalam ekosistem industri pariwisata. The Stones Hotel Bali pun melakukan beragam strategi agar bisa ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan pariwisata di Tanah Air.

Harry Tandjung, Director of Sales and Marketing The Stones Hotel Bali menekankan, hotel yang terletak di Legian ini terus melakukan beragam terobosan demi mampu memberikan dampak positif bagi industri pariwisata, dunia lapangan kerja sekaligus menjadi wadah kreativitas masyarakat Indonesia.

“Kali ini strategi itu diterapkan lewat program ‘A Journey Through The Sights and Sounds of The Stones‘. Program ini menghadirkan beragam pertunjukan seni, budaya dan kuliner,” kata Harry Tandjung dalam keterangan pers kepada Marketeers, Jumat (1/12/2023).

BACA JUGA:  Nuansa Luxury Tropical Jadi Strategi The Stones Tarik Minat Wisatawan Bali

Pertunjukan seni yang dihadirkan pun cukup beragam mulai dari seni fotografi, seni musik dan seni tari. Untuk fotografi, hotel megah ini memanjakan para pecinta fotografi lewat kegiatan ‘Indonesia Unveiled: Pameran Fotografi Daniel Kordan‘.

The Stones Hotel

Menurutnya, pameran ini menyajikan 20 foto dengan beragam tema mulai dari alam hutan tropis, pantai, satwa liar, dan budaya eksotis. Bagi pengunjung yang menginginkan salah satu karya yang dipamerkan hingga akhir Desember itu, pengunjung pun bisa membeli karya itu dengan harga mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.

Kemudian, untuk menonjolkan seni tari, program The Stones Hotel ini juga menyajikan tarian eksklusif dari Suku Dayak yang dibawakan oleh Poyang dan sahabat-sahabatnya dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selain itu, kesenian khas Bali juga ditonjolkan lewat pertunjukan tari kecak.

BACA JUGA: Investasi Hijau Dinilai Jadi Salah Satu Kunci Pengembangan Pariwisata

Selanjutnya, seni musik juga disajikan lewat pertunjukan musik tradisional Sasando dari Rote Ndao khas Nusa Tenggara Timur dan pertunjukan Saung Angklung Udjo (SAU) yang menyajikan musik khas Sunda.

“Untuk memanjakan lidah, program ini juga menghadirkan festival kuliner nusantara dengan berbagai hidangan dan sajian khas berbagai daerah seperti Sop Buntut Jakarta, Nasi Padang dan Sate Kambing Madura,” ucapnya. Lewat program ini, maka pengunjung bisa memanjakan beragam panca indra baik indra perasa, penglihatan maupun pendengaran.

Ia menekankan, ‘A Journey Through The Sights and Sounds of The Stones‘ sendiri merupakan bagian dari program perayaan ‘Anniversary ke-11 The Stones Hotel‘. Lewat kegiatan itu, diharapkan para tamu hotel bisa ikut merasakan momen perayaan lewat atmosfer yang unik.

Melihat inovasi ini, Tjokorda Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali pun memberikan apresiasinya. Ia berharap, rangkaian program ini mampu memberikan daya tarik tersendiri sehingga mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Program yang memadukan aspek dari beragam wilayah di Indonesia ini sendiri disajikan untuk menyasar wisatawan dari mancanegara. Mengingat, dengan program dari The Stones Hotel ini, maka wisatawan global bisa berwisata sekaligus memahami beragam kesenian khas sejumlah wilayah di Indonesia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related