Penelitian Kaspersky terbaru mengungkapkan lebih dari setengah (54%) pria lajang yang disurvei mengatakan bahwa mereka mungkin berminat menggunakan ChatGPT untuk menipu calon pasangan di aplikasi kencan online agar terlihat lebih supel atau pintar saat mencari cinta.
Temuan ini merupakan bagian dari penelitian Kaspersky ‘Date or DAIte?’ yang menyurvei pria dan perempuan lajang di Inggris untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan khususnya ChatGPT memengaruhi dunia kencan.
Temuan mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT sebagai ‘dorongan’ virtual yang membantu sudah berjalan dengan baik, dengan 75% dari semua pengguna aplikasi kencan mengatakan bahwa mereka akan mengeksplorasi penggunaan ChatGPT untuk memberikan topik obrolan.
Survei menemukan bahwa bukan hanya kualitas tetapi juga kuantitas yang dipengaruhi oleh ChatGPT, dengan 51% perempuan lajang mengakui bahwa mereka akan menggunakan alat AI tersebut untuk berbicara dengan beberapa calon pasangan kencan di saat yang sama untuk meningkatkan peluang kesuksesan berkencan secara signifikan.
BACA JUGA: 4 Tips Agar Kencan Online Menyenangkan Ala Tinder
Namun, temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru catfishing berbasis AI, dengan 57% dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan online merupakan hal yang tidak jujur.
Mungkin mengejutkan, terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar orang dewasa lajang akan menggunakan ChatGPT untuk membantu percakapan kencan waktu nyata mereka, hanya 37% yang terbuka menggunakan alat tersebut untuk meningkatkan profil mereka.
David Emm, Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team Kaspersky mengatakan, menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan saluran obrolan menarik mungkin tampak tidak berbahaya dan cara yang menyenangkan untuk memulai percakapan baru dengan calon pasangan kencan.
“Tetapi, mereka yang menggunakan aplikasi kencan harus menyadari bahwa tidak semua orang akan menggunakannya dengan itikad baik. Beberapa mungkin menggunakannya untuk menipu. Dan, seperti yang telah kita lihat dengan photo doctoring, orang dapat dengan mudah berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya dan memikat orang lain ke dalam skenario yang tidak baik,” kata David dalam keterangannya, Jumat (5/5/2023).
BACA JUGA: Tinder Bagikan 3 Tips Memiliki Ekspektasi Realistis Saat Berkencan
Tambahnya, jika AI akan membuat catfishing lebih mudah, penting bagi individu untuk tetap waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara online. Menurutnya, selalu berhati-hati dan verifikasi keaslian orang yang Anda ajak bicara untuk menghindari menjadi korban taktik penipuan.
“Saat ini masyarakat wajib berhati-hati dengan siapa mereka berbicara dan pastikan untuk menggunakan aplikasi aman yang memverifikasi penggunanya. Kehadiran platform teknologi mutakhir seperti saat ini sangat memudahkan penipu untuk memangsa dunia kencan sehingga menempatkan banyak orang dalam risiko,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz