Studi Kantar: Meta Berikan ROAS Tertinggi Sebesar 1,8 X

marketeers article
Dok: Meta Southeast Asia Pressday by Marketeers

Makin disorotnya anggaran pemasaran mendorong Meta meluncurkan analisis komparatif terbaru dengan Kantar untuk membantu brand lebih memahami pengaruh dari anggaran pemasaran. Studi terbaru berjudul “Memaksimalkan Efektivitas Iklan di Asia Tenggara” ini menganalisis sepuluh kampanye brand pada lingkup consumer packaged goods (CPG) di Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Riset ini menilai kinerja kampanye di setiap platform dari segi penjualan dan jangkauan yang dapat memengaruhi keputusan strategis dan membuka kesempatan untuk berkembang. Windy Anggayasti, Regional Account Director at Worldpanel Kantar mengungkap bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan Meta memberikan return on ad spend (ROAS) tertinggi, sebesar 1,8x.

Sumber: Meta & Kantar Wordlpanel, 2024

“Hasil ROAS ini berkontribusi terhadap 16% penjualan tambahan media dengan porsi belanja 10%. Hal ini membuatnya unggul dari TV dengan ROAS sebesar 1,1x dan platform digital lain sebesar 1,2x,” kata Windy.

BACA JUGA: Resep PepsiCo Tetap Relevan dengan Gen Z di Asia

Studi ini juga mengukur seberapa banyak audiens yang terpapar iklan pada setiap platform media yang kemudian berkonversi menjadi pembeli, yang disebut sebagai jangkauan berharga (valuable reach). Hasilnya, Meta mencapai conversion rate tertinggi sebesar 22%, yang berarti 1 dari 5 audiens yang melihat iklan kampanye di platform tersebut, kemudian melakukan pembelian.

Sumber: Meta & Kantar Worldpanel, 2024

Selain itu, studi tersebut juga melihat aspek jangkauan (reach) sebagai salah satu ukuran kunci untuk meningkatkan brand awareness. Dalam hal jangkauan, TV menghasilkan hasil tertinggi (69%), diikuti oleh Meta dengan 59% dan saluran digital lainnya (43%).

“Namun, dalam hal jangkauan tambahan (incremental reach), Meta mampu menghasilkan 6% lebih banyak audiens, sementara platform digital lainnya hanya mencatatkan 2% pada variable tersebut,” ujar Windy.

Saat bersinergi dengan TV, kampanye media yang dijalankan di platform Meta menghasilkan pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan sinergi TV dengan platform lainnya. Berdasarkan penuturan Windy, perpaduan Meta dan TV mampu meningkatkan dampak pada penjualan sebesar 12%, yang menunjukkan efektivitas strategi media terintegrasi.

BACA JUGA: ISCEA Indonesia Hadirkan Platform Continuous Learning di Bidang Rantai Pasok dan Logistik

“Sementara itu, penggunaan platform digital lain dengan TV hanya mencatatkan dampak penjualan sebesar 8%, yang diikuti dengan tumpeng tindih jangkauan sebesar 33%,” ucapnya.

Dalam analisis biaya untuk merekrut pembeli baru, Meta menunjukkan efisiensi tertinggi dengan biaya US$ 3,90 per rekrutan baru, 2x lebih efisien dibandingkan TV tradisional sebesar US$ 8,80. Di kalangan demografi pembelanja dan digital-savvy seperti Gen Z dan milenial, platform ini meimpin penjuualan berbasis media digital dengan 44% dari penjualan digital.

Kesimpulannya, berdasarkan analisis dari sepuluh kampanye CPG di empat negara di Asia Tenggara, kampanye menghasilkan pengembalian untuk pengiklan di semua platform, dengan Meta memimpin di antara offline dan online dalam menghasilkan pengembalian atas pengeluaran iklan.

Meta mampu mencapai lebih banyak audiens dan mengonversinya menjadi pembelian, serta menghasilkan dampak tambahan yang lebih tinggi pada penjualan dari sinergi TV dengan platform tersebut. Di antara Gen Z dan Milenial, platform ini menghasilkan penjualan tertinggi yang didorong oleh media digital sebagai pemilik media tunggal.

Terakhir, Meta juga membawa pembeli baru dengan biaya terendah di semua platform.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS