Sudah Tahap Penyelesaian, Akses Keluar Masuk MRT Monas Dibuat dengan Metode Baru

marketeers article
Akses keluar masuk MRT Monas masuk tahap penyelesaian. (Sumber: MRT)

PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menyelesaikan pembangunan entre 1 Stasiun Monas dengan menggunakan metode baru dan berbeda dari sebelumnya. Konstruksi akses keluar masuk (passageway) penumpang ini menggunakan metode box jacking, yaitu mendorong box beton secara horizontal menggunakan hydraulic jack yang secara simultan menggali tanah di bagian depan menggunakan eskavator.

Uniknya, metode yang digunakan merupakan metode yang belum banyak digunakan di proyek infrastruktur di Indonesia. Bahkan, untuk pertama kalinya MRT Jakarta menggunakan metode ini untuk salah satu area konstruksinya. 

Metode box jacking ini juga pertama kali dilakukan dalam proyek perkeretaapian di Indonesia.

BACA JUGA Tingkatkan CX, MRT Jakarta Hadirkan Stempel Unik di Tiga Stasiun Ini

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina mengatakan metode ini dipilih karena tidak memerlukan rekayasa lalu lintas atau traffic diversion.

“Biasanya, rekayasa lalu lintas akan dilakukan saat ada galian terbuka ketika menerapkan metode konstruksi bawah tanah pada umumnya. Selain itu, metode ini sesuai dengan letak entre yang berada di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat yang sangat dekat dengan area ring 1 Istana Negara,” ujar Weni, dikutip dari keterangan persnya.

Koridor untuk akses keluar masuk penumpang ini, lanjut Weni, akan menghubungkan area beranda peron (concourse) Stasiun Monas dan Jalan Museum. Entre ini memiliki panjang sekitar 65 meter, lebar 12,2 meter, dan tinggi sekitar 6,1 meter. “Terowongan” yang berada di Jalan Museum, Jakarta Pusat ini dibangun pada kedalaman 8,1 meter dari permukaan tanah dan dikerjakan selama sekitar 35 minggu sejak November 2023. Terdapat lima segmen box yang digunakan dengan masing-masing memiliki lebar 13 meter.

BACA JUGA Coldplay, SM Town dan Kesuksesan Digital Marketing MRT Jakarta

Weni menambahkan metode ini masih jarang diterapkan di Indonesia sehingga dapat menjadi rujukan untuk pembelajaran atau kemajuan bagi industri konstruksi negara. Rencananya, entre 1 ini akan dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan lift.

Stasiun Monas merupakan stasiun bawah tanah kedua di fase 2A MRT Jakarta yang memiliki panjang sekitar 280 meter dengan dua pintu masuk. Stasiun ini akan menjadi salah satu stasiun ikon Jakarta karena terkoneksi langsung dengan kawasan Taman Monas sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke taman yang luasnya mencapai sekitar 80 hektare tersebut.

Per 25 Agustus 2024, perkembangan pembangunan CP201 Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 80,75% melampaui target 77,52%. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2027 mendatang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS