Sukses di Pasar Modal Syariah, Asset Under Custody BSI Naik Signifikan

marketeers article
Ilustrasi bank BSI. (Dok. BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses meramaikan pasar modal syariah. Hal itu ditunjukkan lewat kinerja perusahaan yang berhasil mencatat total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp 83 triliun per November 2023.

Moh Adib, Direktur Treasury & International Banking BSI mengatakan nilai itu menunjukkan total AUC perusahaan meningkat 75 kali lipat sejak mulai beroperasi. Selain itu, BSI juga telah mengadministrasikan penerbitan sukuk senilai total Rp 4,1 triliun.

“Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen BSI untuk memperdalam dan memperkuat pasar modal syariah di Indonesia. Terlebih, raihan itu juga ditopang oleh sejumlah indkator lainya yang juga menunjukkan adanya pertumbuhan,” kata Moh. Adib dikutip dari website BSI, Rabu (20/12/2023).

BACA JUGA:  Perluas Layanan, BSI Jadi Bank Syariah Pertama Penyedia RDN Online

Menurutnya, perusahaan berhasil membukukan kinerja solid pada kuartal III 2023 dengan mempertahankan momentum pertumbuhan total asset menjadi sebesar Rp 319,8 triliun atau tumbuh 14,2% secara year on year.

Selain itu, perusahaan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,1% yang salah satu nya didorong oleh peningkatan fee based income treasury yang hingga September 2023 tumbuh signifikan sebesar 93,2%.

“Pertumbuhan laba ini merupakan salah satu yang tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia. Tentunya hal ini ditunjang dengan penyediaan produk dan layanan syariah yang terus disesuaikan dengan kebutuhan investor dan klien kami,” ujarnya.

BACA JUGA: Allianz Syariah Diresmikan, Wapres Ma’ruf Amin Beri Dukungan Penuh

Soal pasar modal, saat ini BSI merupakan satu-satunya bank umum syariah yang memberikan layanan kustodian berbasis full syariah. Layanan capital market BSI di antaranya adalah jasa safekeeping, fund services, wali amanat, dan keagenan yang berbasis syariah.

Menurut Adib, hal tersebut merupakan keunggulan dari Bank Kustodian BSI di market untuk dapat mengembangkan ekosistem pasar modal syariah.

Karenanya, perusahaan senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder seperti reksadana, sukuk, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, dimana perusahaan berhasil mencatatkan volume transaksi sukuk dengan nasabah sebesar Rp 10,6 triliun atau meningkat 221,2%.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS