Master Bagasi cukup sukses menggarap pasar diaspora Indonesia di sekitar 80 negara. Didirikan oleh Hamzah, perusahaan punya target besar agar bisa menjadi perusahaan public pada tahun 2025.
Berbekal latar pendidikan bidang Hukum dari Universitas Indonesia, pria kelahiran Jakarta 34 tahun lalu itu menekuni profesi sebagai pengacara. Berbagai client dan gelar perkara telah ia tangani dengan baik.
Di tengah kesibukannya sebagai pengacara, Hamzah berkesempatan berkunjung ke Korea Selatan dan berbagai negara di Asia. Di sana, ia melihat peluang bisnis menggarap pasar diaspora Indonesia.
Dari perjalanannya tersebut, tercetuslah sebuah ide yang membawa produk Indonesia ke mancanegara dengan membawa brand Master Bagasi.
BACA JUGA: 5 Tips Mudah Mendapatkan Pembiayaan Modal untuk Bisnis UKM
Dari proyek iseng tersebut, berkembang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama dengan memanfaatkan pasar dari komunitas Indonesia di luar negeri yang memiliki kebersamaan dan kesetiaan yang kuat.
“Awal mulanya hanya proyekan iseng, lama kelamaan keasyikan dan ternyata direspons bahagia oleh diaspora Indonesia di mancanegara dan para mitra brand. Lalu saya seriusin bisnis ini,” jelas Hamzah di dalam laporannya.
Kejelian Hamzah melihat pasar diaspora membuahkan hasil yang maksimal. Bersama tim perintis yang berjumlah 12 orang di awal pendirian, ia menyusun formula bisnis yang membidik pasar diaspora Indonesia yang berjumlah lebih dari 12 juta orang di berbagai negara.
Hasilnya, sejak tahun 2021 mulai beroperasi, Master Bagasi yang ia rintis berhasil menggandeng sekitar 100 brand asli Indonesia dan menjualnya ke lebih dari 80 negara di dunia.
BACA JUGA: Dukung Sport Tourism, Bamsoet: IASF 2023 Libatkan UKM Lokal
Bersama 30 karyawan saat ini yang berjuang bersamanya, fundamental bisnis Master Bagasi semakin kuat dan berkelanjutan.
“Lewat Master Bagasi, produk dan brand para mitra bisa dipasarkan di Amerika Serikat, Korea, Jepang, Inggris dan 80 negara lainnya. Mereka happy, kami pun tambah happy,” lanjut jelas pria pengagum Mohammad Hatta tersebut.
Prinsip bisnis yang dipegang Hamzah tersebut, menjadi salah satu kekuatan utama Master Bagasi eksis menggarap pasar global.
Kiprahnya secara aktif dan signifikan mampu mengelevasi citra produk Indonesia ke tingkat internasional dan membawa kekayaan budaya tanah air ke pangkuan dunia.
Lebih lanjut, Hamzah mengaku, melalui Master Bagasi ia bertekad membawa budaya dan cita rasa Indonesia ke seluruh penjuru dunia.
Seperti halnya kekuatan dan daya tarik budaya dari Korean Waves. Master Bagasi ia harapkan mampu membawa cerita dan citra positif Indonesia di mata dunia.
“Terinspirasi dari Amazon dan Tokopedia, kami juga tengah mengembangkan platform web dan aplikasi Master Bagasi yang mudah digunakan,” lanjutnya lagi.
BACA JUGA: PLN Buka Lowongan Diaspora Fresh Graduate, Ini Persyaratannya
Master Bagasi juga mampu melayani kebutuhan dan aspirasi diaspora Indonesia serta mengakselerasi digitalisasi dan eksistensi keberlanjutan bisnis brand asli Indonesia di mancanegara
Inspirasi dari Amazon, Tokopedia dan Korean Waves tersebut yang kemudian diformulasikan menjadi sebuah masterpiece yang mengintegrasikan antara ecommerce, on demand services, fintech, dan international logistics.
Empat core business yang saling terhubung tersebut membawa Master Bagasi membangun ekosistem bisnis digital bagi ribuan produk dari brand asli Indonesia juga untuk diaspora Indonesia.
Kini, Master Bagasi memosisikan diri untuk menjadi rujukan dan etalase ribuan produk dari ratusan brand asli Indonesia, dan mengirimkannya ke seluruh penjuru dunia.
Dampaknya bukan untuk para Diaspora Indonesia saja, tetapi juga membantu meningkatkan devisa negara Indonesia dan mendorong terciptanya “Nusantara Waves” di seluruh dunia.
Hamzah menargetkan, pada tahun 2025 perusahaan yang ia rintis bisa menjadi perusahaan publik dan melantai di bursa efek Indonesia di tahun 2025.
“Dengan mencapai IPO pada tahun 2025, visi menjadi perusahaan yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga memberikan nilai positif bagi seluruh stakeholders. Kami optimistis, dukungan dan partisipasi dari semua pihak, impian ini dapat menjadi kenyataan,” tutup Hamzah.