Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bakal digelar pada 15-16 November mendatang. Saat ini, dari sisi kesiapan infrastruktur kelistrikan sudah mencapai 98%.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi meminta PT PLN (Persero) untuk memastikan keseluruhan kesiapan infrastruktur kelistrikan. Terutama, dalam mempersiapkan Stasiun Pengisian Umum Kendaraan Listrik (SPKLU) yang diperuntukan untuk pengisian daya mobil listrik yang akan dipakai oleh Delegasi G20.
“Terutama soal kendaraan listrik di Bali, untuk seluruh SPKLU. Saya mau ini semua bisa selesai. PLN, saya titip untuk semua sudah siap dari sisi listrik pada pekan depan,” kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).
Luhut menjelaskan semua persiapan di segala lini harus berjalan optimal. Sebab, sebagai tuan rumah, negara hendak menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang baik dan mampu membuka mata dunia terhadap Indonesia.
“Kita mau semua orang puas datang ke Indonesia. Kita buktikan bahwa kita ini negara yang hebat dan semua berjalan lancar,” ujar Luhut.
Susyanto, Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan BUMN sebagai salah satu pilar utama dalam penyelenggaraan KTT G20 berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik untuk mensukseskan acara KTT G20 ini. Dari sisi kelistrikan, kata Susyanto PLN sudah mempersiapkan segala sesuatunya sesuai target termasuk penambahan daya untuk keandalan pasokan listrik di Bali.
“Untuk SPKLU ini kita rata-rata sudah 99%, dan sisa 1% di pertengahan bulan ini akan selesai semua. PLN juga sudah melipatkan ketahanan listrik di Bali. Jadi untuk buffer gelaran G20 nanti Insya Allah aman,” kata Susyanto.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan PLN sendiri memiliki langkah-langkah strategis dalam mengamankan pasokan kelistrikan selama KTT G20 berlangsung. PLN akan memastikan keandalan operasi sistem dengan pasokan listrik yang andal dari pembangkit, transmisi dan juga distribusi.
“Saat ini kami memastikan keandalan operasional sistem semua sudah 100 persen. Pembangkit juga beroperasi dengan baik dan kami sedang dalam proses merelokasi PLTGU Grati dari Gresik ke Pesanggaran Bali,” ujar Darmawan.
Hingga 31 Oktober ke depan, bisa dipastikan semua pembangkit beroperasi maksimal baik dari sisi pasokan sumber energinya sampai operasional pembangkit. Begitu juga di transmisi saat ini PLN memperkuat sistem transmisi dan gardu induk dengan melakukan peremajaan aset dan lapis proteksi.
“Kami juga melakukan beutifikasi distribusi yang kami lakukan dengan mengubah kabel udara menjadi kabel tanam sehingga terlihat rapi. Saat ini progresnya sudah 100 persen,” ujar Darmawan.
PLN juga mempersiapkan 66 SPKLU di tempat utama perhelatan KTT G20. Selain itu, PLN juga mempersiapkan home charging di setiap hotel tempat delegasi dan tim menginap sehingga bisa memudahkan dalam pengisian daya kendaraan listrik.
Darmawan menambahkan untuk bisa memberikan layanan terbaik dan bergerak cepat untuk memitigasi risiko, PLN menyiagakan 1.079 personel untuk gerak cepat jika melakukan pengamanan dan menjawab kebutuhan pelanggan.
Ia menjelaskan satuan personel ini terbagi atas empat tim. Tim yang mengamankan pembangkitan, transmisi, distribusi dan ICON+. PLN juga menambah tambahan personil BKO.
PLN membentuk lima posko yang berada di wilayah ITDC dan juga di wilayah luar ITDC serta di kantor-kantor PLN. Nantinya, posko tersebut siap menjadi pusat pengaduan jika pelanggan membutuhkan bantuan.
“Kami juga menyiapkan peralatan pendukung seperti 102 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 36 Unit Gardu Berjalan (UGB), 29 unit unit kabel bergerak (UKB) dan 68 unit Genset,” kata Darmawan.
PLN mengamankan pasokan listrik di lima venue utama seperti Bandara, Hotel Kempinski, GWK dan juga Mangrove Tahura. PLN juga memastikan pasokan listrik aman di 23 hotel yang menjadi tempat inap para delegasi KTT G20.
“Kami juga memastikan pasokan listrik aman di enam rumah sakit rujukan covid dan juga kawasan wisata. Kami menyiagakan personel dan juga alat pendukung listrik,” tuturnya.