Pasarr yang mulai suntuk lantaran lemahnya perekonomian tak menghalangi para pemasar untuk menciptakan produk yang menarik. PT Sewu Segar Nusantara, distributor buah-buahan dengan merek Sunpride mulai bulan ini memperkenalkan produk buah apel yang secara global mencapai 7.500 varian di seluruh dunia.
Bertajuk Experience Sunpride Apples, anak usaha dari Gunung Sewu Grup itu menjadikan program tersebut sebagai bentuk edukasi konsumen dalam menghadirkan pengalaman mencicipi berbagai jenis apel dari seluruh dunia. Katanya, untuk bisa menikmati 7.500 jenis apel itu setiap hari, dibutuhkan waktu sekitar 20 tahun.
Perusahaan mengatakan akan mendatangkan lebih dari enam jenis buah apel yang berbeda setiap musimnya dari berbagai negara, seperti Selandia Baru, Eropa, dan Amerika Serikat.
“Ada banyak sekali varietas apel di dunia dan kami ingin memperkenalkan keragaman itu, baik dari segi rasa, tekstur maupun dari segi nutrisi. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi permintaan pasar akan buah segar sebagai pelengkap pola hidup sehat,” kata Martin. M. Widjaja, Managing Director PT Sewu Segar Nusantara.
Martin menerangkan, ragam buah Apel yang dipasok Sunpride di antaranya Apel Ambrosia, Apel Fuji, Apel Granny Smith, Apel Pacific Rose, Apel Pink Lady, Apel Queen, Apel Royal Gala, Juliet Organic Apple, dan Jolly Red Apple.
Masyarakat pada umumnya sudah mengetahui manfaat dari buah Apel, baik untuk kesehatan dan kecantikan, serta berfungsi sebagai pelengkap nutrisi untuk diet yang baik.
Permintaan apel, terhitung tinggi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dimana masyarakatnya semakin sadar akan pola hidup sehat.
“Kami menghadirkan apel Sunpride yang memiliki rasa, tekstur, serta manfaat yang berbeda-beda. Misalnya Granny Smith Apple lebih disukai konsumen sebagai bahan dasar membuat apple pie atau untuk dibuat jus,” terangnya.
Apa yang dilakukan Sunpride tahun ini merupakan langkah yang tepat untuk menggairahkan kembali konsumsi apel di Indonesia. Mengingat, pada awal tahun 2015, buah apel dihinggapi isu seputar bakteri.
Pada saat itu, tersiar kabar bahwa apel impor asal Amerika Serikat diduga tercemar bakteri Listeria monocytogenes yang membuat keracunan banyak konsumen di seluruh dunia. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemkes) memastikan bahwa di Indonesia belum ada laporan kejadian penyakit listeriosis akibat bakteri tersebut.
Marketing & Communication Manager Sewu Segar Nusantara Luthfiany Azwawie sempat mengatakan, dari total pendapatan Sewu Segar Nusantara per tahunnya, kontribusi penjualan buah impor hanya 15%-20%.
“Sedangkan, 75%-80% disokong dari penjualan buah lokal, khususnya pisang caavendish,” katanya kepada Marketeers Juni lalu.
Editor: Sigit Kurniawan