Oleh Marketeers Student Heroes Group 4
Apakah kalian familier dengan event olahraga Super Bowl? Ini merupakan gelaran final dari olahraga sepakbola Amerika Serikat (AS). Sepakbola yang dimaksud di sini bukanlah umumnya yang dikenal di Indonesia.
Jenis olahraga tersebut merupakan perpaduan antara sepakbola dan rugby sehingga dinamakan American Football. Saking populernya olahraga ini di AS, Super Bowl menjadi event yang tidak hanya megah, tapi dinantikan seluruh warga Paman Sam.
Acara ini bahkan disiarkan di lebih dari 170 negara, dan dengan cepat menjadi salah satu acara olahraga yang paling banyak ditonton di dunia. Setiap tahunnya, jutaan pasang mata tertuju pada pertandingan ini, tidak hanya untuk menyaksikan aksi di lapangan, tetapi juga untuk menikmati momen iklan spektakuler yang penuh kreativitas dan inovasi.
Asal tahu saja, Super Bowl merupakan puncak musim National Football League (NFL). Terciptanya Super Bowl adalah untuk menentukan juara NFL dan American Football League (AFL). Awalnya puncak musim NFL dikenal AFL-NFL World Champion Games, dan pada edisi ketiga diputuskan dengan nama Super Bowl.
Selain dinantikan seluruh warga AS, event olahraga ini menjadi magnet tersendiri bagi para merek untuk “unjuk gigi”. Para brand berlomba-lomba ingin terlihat atau bahkan engage secara langsung dengan para penonton.
Alasan Super Bowl Jadi Wadah Merek “Unjuk Gigi”
1. Jumlah Penonton yang Mencapai Ratusan Juta
Super Bowl menjadi event olahraga dengan jumlah penonton yang tak tertandingi. Selama setengah dekade terakhir, acara ini terus mempertahankan jumlah penonton dengan rata-rata yang mengesankan, yakni lebih dari 100 juta, sehingga hal tersebut membuktikan popularitasnya dan daya tariknya yang luas.
2. Emotional Storytelling
Brand menggunakan narasi emosional yang menyentuh hati untuk membangun koneksi dengan audiens. Iklan-iklan yang penuh inspirasi ini sering menjadi viral dan diperbincangkan secara luas di media sosial.
Contohnya saja, Toyota “Upstream” (2021) – Mengisahkan atlet Paralimpiade Jessica Long, yang diadopsi dari Rusia dan harus menghadapi tantangan hidup tanpa kedua kakinya. Iklan ini memadukan inspirasi, harapan, dan perjuangan, yang membuatnya sangat emosional dan mengesankan.
3. Celebrity Endorsement
Menggandeng selebritas papan atas menjadi strategi jitu untuk menarik perhatian penonton. Kehadiran tokoh terkenal dalam iklan membuat pesan brand lebih menarik dan berkesan.
Pertunjukan ini telah menjadi tontonan tersendiri, yang menampilkan artis, seperti Beyonce, Michael Jackson, Lady Gaga, Madonna, dan Prince, yang tampil selama 30 menit. Penampilan selebritas lainnya dan bahkan iklan eksklusif yang mutakhir, semuanya menambah daya tarik Super Bowl.
Tahun ini misalnya, Kendrick Lamar sebagai selebritas yang diundang untuk memeriahkan acara. Penampilan Kendrick Lamar di Super Bowl 2025 menjadi strategi marketing yang sangat efektif bagi brand dan penyelenggara acara.
Sebagai salah satu rapper paling berpengaruh, kehadirannya tidak hanya meningkatkan jumlah penonton, tetapi juga memicu diskusi luas di media sosial, menciptakan efek viral yang memperpanjang eksposur Super Bowl.
4. Peluang Brand Asia di Super Bowl
Brand Asia makin agresif memanfaatkan Super Bowl sebagai platform global untuk meningkatkan kesadaran merek. Dengan lebih dari 100 juta penonton, Super Bowl kian menarik perhatian brand Asia yang ingin memperluas jangkauan globalnya.
Dengan makin tingginya jumlah penonton di Asia, Super Bowl menjadi peluang emas bagi brand regional untuk “unjuk gigi” dan bersaing di panggung internasional. Partisipasi brand-brand Asia dalam iklan Super Bowl juga menjadi bukti bahwa pasar global semakin terbuka dan inklusif.
5. Limited Edition & Real Time Marketing
Beberapa merek merilis produk edisi terbatas yang hanya tersedia selama acara berlangsung untuk menciptakan rasa eksklusivitas dan urgensi. Strategi ini mendorong konsumen untuk segera melakukan pembelian.
Seperti yang dilakukan Nike yang meluncurkan sneakers bertema tim yang bertanding. Selain itu, brand juga menerapkan real time marketing dengan merespons momen-momen menarik selama acara melalui media sosial.
Contohnya, saat pemadaman listrik terjadi di Super Bowl 2013, Oreo langsung memanfaatkan kesempatan ini dengan unggahan viral bertuliskan “You can still dunk in the dark.”
Kecepatan dalam merespons kejadian tak terduga mampu menciptakan engagement tinggi dan meningkatkan kesadaran merek secara instan.
Super Bowl terbukti bukan sekadar event olahraga biasa, tetapi juga sebagai panggung emas bagi brand global untuk membangun citra dan menjangkau audiens yang luas. Super Bowl menjadi momentum berharga bagi perusahaan untuk menciptakan dampak besar di pasar global.
Dengan terus berkembangnya tren pemasaran, Super Bowl akan tetap menjadi ajang yang dinantikan, baik bagi penggemar olahraga maupun pelaku industri kreatif.
Catatan: Artikel opini ini merupakan hasil analisis dan riset Marketeers Student Heroes Group 4 yang beranggotakan, Nahiza Shakila Farzana Zulkarnaini (Universitas Padjadjaran) dan Eka Surya Wijayanti (Universitas Brawijaya).
Editor: Ranto Rajagukguk