Sejak beberapa tahun lalu, Super Indo telah menciptakan nilai tambah pada proses bisnis lewat penciptaan ritel ramah lingkungan. Tahun lalu, jaringan minimarket ini berhasil mengatasi permasalahan sampah organik dengan pengolahan kembali sebagai pupuk dan media tanam, serta menggalakkan penggunaan tas belanja reusable.
Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada pertengahan bulan Februari lalu, Super Indo menggelar kampanye #SelangkahLebihHijau sekaligus meluncurkan inovasi kantong belanja reusable untuk produk-produk segarnya. Hal ini untuk mentransformasi penggunaan plastik roll yang biasa digunakan untuk produk segar sekaligus memperkuat nilai tambah ramah lingkungan yang diusung oleh Super Indo.
“Rencana kami adalah memaksimalkan penerapan perilaku ramah lingkungan di semua lini operasi Super Indo. Kami terus mengoptimalkan pengelolaan sampah dan pengurangan produksi sampah salah satunya dengan mendorong pembelanjaan produk segar dengan kemasan guna ulang,” kata Johan Boejenga, Chief Executive Officer Super Indo.
Hingga kini, Super Indo telah berupaya mengedukasi pelanggannya agar lebih bertanggung jawab dalam berbelanja dan mengonsumsi makanan. penerapan komitmen ramah lingkungannya, Super Indo menganggap bahwa sampah tidak perlu dibuang atau dibakar di insinerator. Cara ini justru akan mencemari lingkungan.
“Sampah harus ditangani dengan cara berkolaborasi. Dengan cara melibatkan konsumen agar mereka terbiasa mengurangi sampah dan mengolah sampahnya sendiri,” tambah Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustanaibility Super Indo.
Pada tahun 2020, recycling rate sampah di Super Indo sudah mencapai 62% sementara sisanya masih bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir. Selain itu, ritel ini juga berhasil menjual 2 juta kantong guna ulang. “Dengan harapan kantong-kantong ini dapat digunakan kembali, sehingga tidak menciptakan tumpukan sampah baru,” tutup Yuvlinda.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz