Survei: 56,2% Perilaku Belanja Konsumen Otomotif Lakukan Webrooming
Perilaku konsumen otomotif kini semakin beragam, dengan pola belanja omnichannel yang semakin dominan. Survei MarkPlus Analysis (Agustus 2024) menunjukkan, lebih dari setengah konsumen otomotif di Indonesia cenderung melakukan “webrooming.”
Ditemui, banyak konsumen otomotif yang meneliti produk secara online, tetapi memilih untuk membeli di toko fisik. Fenomena ini mendorong pelaku bisnis otomotif untuk memperkuat strategi omnichannel guna menghadirkan pengalaman belanja yang seamless bagi konsumen.
Di era digital kini, para konsumen memiliki akses yang luas untuk mencari informasi melalui berbagai platform sebelum memutuskan membeli sebuah produk.
“Sebagian besar responden menunjukkan perilaku webrooming, di mana mereka melakukan riset dan perbandingan produk secara online tetapi memilih untuk melakukan pembelian secara offline,” kata Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers saat Automotive Industry Roundtable bersama Forwot di Philip Kotler Theater, MarkPlus Main Campus Jakarta, EightyEight Kasablanka 8th Floor pada Rabu (6/11/2024).
BACA JUGA: Teliti dan Kritis, Ini Tiga Segmen Konsumen Saat Membeli Mobil
Secara umum, preferensi konsumen otomotif dalam mencari informasi dan melakukan pembelian terbagi menjadi empat kategori utama.
Pertama showrooming (4,1%), konsumen meneliti dan membandingkan produk secara offline namun melakukan pembelian online. Kedua full online (4,7%), konsumen meneliti, membandingkan, dan membeli produk secara online sepenuhnya.
Ketiga full offline (34,9%), konsumen melakukan seluruh proses pencarian, perbandingan, hingga pembelian secara offline. Terakhir webrooming (56,2%), konsumen meneliti dan membandingkan produk secara online, tetapi melakukan pembelian secara offline.
Dengan mayoritas konsumen berperilaku webrooming, pelaku industri otomotif perlu menghadirkan pengalaman belanja omnichannel yang lebih baik. Berikut adalah inisiatif strategis yang dapat dilakukan untuk menjawab tren ini:
1. Menarik Konsumen (Aware & Appeal)
Meningkatkan visibilitas dan daya tarik merek secara online adalah langkah pertama untuk menarik konsumen dalam fase pencarian awal.
Optimisasi SEO
Mengoptimalkan situs web dan halaman produk agar mudah ditemukan di mesin pencari.
Penguatan Media Sosial
Menggunakan iklan berbayar, kerja sama dengan influencer, dan konten organik untuk memperkenalkan produk serta meningkatkan kesadaran merek.
Peningkatan Situs Web
Menyediakan halaman produk yang informatif dan menarik secara visual, lengkap dengan alat perbandingan yang memudahkan konsumen memahami fitur dan keunggulan kendaraan.
BACA JUGA: Kemampuan Omnichannel dalam Menjangkau Konsumen
2. Konsumen Bertanya-tanya (Ask)
Fase ini bertujuan memberikan pengalaman yang informatif dan menjawab kebutuhan konsumen untuk mengetahui lebih dalam mengenai produk.
Konsultasi Virtual atau Chatbot
Memanfaatkan chatbot atau agen langsung untuk menjawab pertanyaan konsumen secara real-time, membantu konsumen lebih memahami produk dan fitur yang ditawarkan.
3. Mengkonversi Konsumen (ACT)
Pengalaman di toko fisik sangat penting untuk memberikan kesan akhir yang positif, khususnya bagi konsumen webrooming yang datang setelah melakukan riset online.
Peningkatan Pengalaman Test Drive
Memungkinkan konsumen untuk menjadwalkan test drive di toko atau bahkan menawarkan layanan test drive di rumah, terutama untuk mobil mewah.
Pelayanan yang Dipersonalisasi
Melatih staf untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan preferensi dan riset online konsumen, sehingga konsumen merasa lebih diperhatikan.
4. Membangun Loyalitas dan Rujukan (Advocate)
Setelah pembelian, menjaga loyalitas konsumen menjadi prioritas untuk memastikan konsumen merekomendasikan produk kepada orang lain.
Program Loyalitas Gamifikasi
Mendorong rujukan melalui program poin atau pendekatan gamifikasi yang mengundang konsumen untuk aktif berpartisipasi.
Secara keseluruhan, strategi omnichannel yang solid menjadi kunci bagi industri otomotif untuk memenangkan hati konsumen di tengah era digital ini.
Menghadirkan pengalaman yang seamless antara online dan offline memungkinkan pelaku industri untuk tidak hanya menarik, tetapi juga menjaga loyalitas konsumen dalam jangka panjang.
Dengan memahami dan merespons perilaku konsumen yang semakin cerdas, industri otomotif dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz