Perusahaan periklanan, The Trade Desk bersama dengan Milieu Insight mengeluarkan hasil penelitian terbaru bertajuk The Future of TV is With OTT. Dalam laporan tersebut, sebesar 84% pemasar mengaku iklan pada platform over-the-top (OTT) lebih efektif mendapatkan perhatian penonton dibandingkan melalui layanan televisi tradisional atau TV linier.
Dalam penelitian itu, disebutkan OTT merupakan media dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia yang diproyeksikan mencapai nilai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,9 triliun (kurs Rp 15.696 per US$) pada tahun 2023. Sehingga menjadi pilihan brand untuk beriklan pada media OTT dibandingkan media massa lainnya.
BACA JUGA: Potensi dan Tantangan Industri OTT yang Sukses Ubah Kebiasaan Masyarakat
Laporan ini didasarkan pada studi kuantitatif khusus dengan melibatkan responden yang berprofesi sebagai pemasar tingkat menengah dan senior. Responden dalam penelitian memiliki kriteria yaitu mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian iklan.
Adapun jumlah respondennya sebanyak 100 orang dari Singapura, Thailand, dan Indonesia. Penelitian dilakukan pada 6 hingga 21 Juni 2023 melalui panel online milik Milieu Insight.
BACA JUGA: Survei Trade Desk: 9 dari 10 Orang Tonton Piala Dunia lewat OTT
“Iklan di OTT mengubah cara pemasar mengelola kampanye pada iklan mereka. Hal ini memungkinkan pemasar lebih banyak memiliki fleksibilitas dan pengukuran lebih baik dibandingkan dengan TV linier atau tradisional,” kata Florencia Eka, Country Manager, Client Services The Trade Desk Indonesia, Rabu (18/10/2023).
Menurutnya, temuan lain dari penelitian ini, yaitu terjadinya perubahan yang signifikan cara masyarakat dalam mengonusmsi konten. Rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi konten OTT selama 2,9 jam setiap hari.
Kemudian, empat dari 10 atau setara 43% masyarakat Indonesia yang menonton OTT menghabiskan rata-rata satu hingga lima jam streaming konten di saluran setiap minggu. Sebanyak 36% responden melakukan streaming enam jam atau lebih.
Sedangkan dari sisi rata-rata usia penonton OTT di Indonesia, enam dari 10 pengguna berusia 34 tahun ke bawah. “Dengan meningkat penggunaannya, iklan OTT semakin meningkat menarik perhatian pemasar, dan delapan dari 10 pemasar menyadari pentingnya menjadikan OTT sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka,” ujarnya.
Florencia menambahkan, dari jenis kontennya, serial drama Korea Selatan menjadi yang paling favorit bagi masyarakat Indonesia. Tercatat sebesar 57% penonton OTT menempatkan konten Korea sebagai salah satu dari dua genre kesukaan mereka, popularitasnya di antara penonton perempuan tidak terkalahkan.
Kemudian tiga dari empat atau setara 75% responden menyebutkan konten Korea sebagai preferensi utama mereka. Di saat drama Korea tetap menjadi genre favorit Gen Z dan Milenial muda perempuan, penonton Gen Z laki-laki lebih memilih konten komedi, action, dan anime Jepang.
“Milenial muda laki-laki juga menyukai tayangan olahraga live,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz