Tingginya biaya transfer uang menjadi tantangan utama bagi sebagian besar pengirim uang di Indonesia, terlebih bagi mereka yang ingin melakukan transfer uang ke luar negeri. Berdasarkan survei independen yang dilakukan Wise bersama Jajak Pendapat (JAKPAT), sebanyak 70% responden mengaku tingginya biaya menjadi kesulitan mereka ketika berkirim uang.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa kesulitan utama bagi konsumen Indonesia ketika melakukan transfer keluar negeri adalah proses yang lambat. Faktor lain yang membuat transaksi transfer uang ke luar negeri ini tidak menyenangkan adalah ketidaknyamanan karena harus pergi ke kantor fisik, proses verifikasi identitas, hingga rendahnya transparansi biaya transfer.
Sumber: Wise
“Survei ini menunjukkan bahwa biaya tinggi, transfer uang yang lambat, dan proses yang rumit menjadi beban bagi konsumen Indonesia dalam transfer uang ke luar negeri. Apalagi bagi mereka yang perlu mengirim uang secara rutin. Dari data kami, hampir 60% responden menggunakan jasa remitansi untuk transfer uang kepada keluarga atau pasangan mereka,” jelas Head of Indonesia Expansion Wise Elian Ciptono.
Sumber: Wise
Ia menambahkan bahwa masyarakat Indonesia mencari layanan transfer uang yang mudah, cepat, hemat biaya, serta transparan. Terlebih lagi di situasi saat ini yang membuat konsumen dihadapkan pada pandemi global.
“Sebab itu, kami memiliki misi untuk menyediakan layanan transfer uang internasional yang murah, cepat, nyaman, dan transparan untuk semua pelanggan,” tambah Elian.
Sumber: Wise
Untuk mengirim uang dari Indonesia ke luar negeri, Wise bekerja sama dengan Instamoney sebagai partner lokal. Instamoney merupakan bagian dari grup Xendit dan sudah mendapatkan lisensi serta diawasi oleh Bank Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan