Survei Deloitte: Millennials Kian Skeptis Terhadap Praktik Bisnis Perusahaan
Perubahan geopolitik dan sosial yang terjadi selama satu tahun terakhir secara signifikan membuat pandangan kaum milenial dan Gen Z berubah. Survei Milenial Tahunan Deloitte yang ketujuh menunjukkan bahwa meskipun beberapa pebisnis mulai menangani masalah sosial, namun secara umum generasi millennials merasa lebih skeptis terhadap motivasi dan etika bisnis perusahaan.
Survei pandangan tentang dunia bisnis ini dilakukan pada 10.455 responden kaum milenial dan hampir 1.850 responden Gen Z di 36 negara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Seperti disoroti selama lebih dari enam tahun terakhir, kaum milenial termasuk Gen-Z sangat mendukung peran bisnis secara lebih luas di masyarakat. Mereka merasa bahwa kesuksesan bisnis seharusnya diukur lebih dari sekadar kinerja keuangan.
Mereka percaya bahwa prioritas dalam bisnis meliputi penciptaan lapangan kerja, inovasi, meningkatkan taraf kehidupan dan karir karyawan yang lebih baik, serta memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial dan juga lingkungan.
Namun, saat ditanya tentang fokus utama perusahaan, jawaban mereka adalah: menghasilkan laba, mendorong efisiensi, serta memproduksi atau menjual barang dan jasa. Ketiga bidang ini menurut pandangan mereka seharusnya memiliki tingkat fokus terendah.
Mereka mengakui bahwa bisnis memang selayaknya menghasilkan keuntungan untuk mencapai prioritas yang diinginkan kaum milenial. Akan tetapi, mereka juga percaya bahwa bisnis harus menetapkan keseimbangan tujuan yang lebih luas seiring kinerja keuangan.
Ketika pandangan kaum milenial terhadap bisnis telah menurun tajam, kepercayaan mereka pada pemimpin politik juga lebih rendah. Hanya 19% dari mereka percaya bahwa kelompok tertentu -seperti para pemimpin LSM, pemimpin bisnis, pemimpin agama, dan pemimpin politik- memiliki dampak positif terhadap dunia. Artinya, sebanyak 71% mengatakan keberadaan mereka justru berdampak negatif.
Sebagai perbandingan, 44% generasi millennials percaya bahwa pemimpin bisnis memberikan dampak positif, dan mereka masih memiliki keyakinan terhadap kemampuan dunia bisnis dalam memberikan perubahan yang berarti dalam masyarakat.
Sebanyak tiga perempat generasi milenial percaya bahwa perusahaan multinasional memiliki potensi untuk membantu memecahkan tantangan ekonomi, lingkungan, dan sosial kemasyarakatan. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa kaum milenial percaya bahwa dunia bisnis memiliki keharusan untuk terlibat dalam meningkatkan kondisi sosial masyarakat selain menciptakan pekerjaan dan menghasilkan keuntungan.