Survei Google: Industri Travel merupakan Industri Populer Pilihan Konsumen Indonesia
Google sebagai raksasa search engine dunia baru saja merilis hasil riset yang mengukur barometer konsumen terkait perilaku konsumen online. Riset ini dillakukan di 56 negara, termasuk Indonesia. Riset ini melibatkan 3.000 responden yang merupakan pengguna Internet dan setidaknya menggunakan satu device dan pernah melakukan pembelian online setidaknya sekali.
“Riset ini kami lakukan bekerjasama dengan Taylor Nelson Sofres (TNS) dengan melakukan beberapa metodologi, yaitu pertama, the multi screen world dengan meriset berbagai device yang digunakan konsumen, kedua, the smart shopper memahami pembelian online, terakhir, the smart viewer, yaitu menemukan apa yang menjadi preferensi pengguna,” kata Ricky Tjok, Account Strategist Google Indonesia di kantor Google, Jakarta, kamis (5/3/2015).
Ricky mengatakan bahwa Asia merupakan mobile first country karena negara-negara di Asia menempati urutan teratas dalam hal adopsi ponsel pintar. “Lima negara dengan adopsi smartphone yang teratas adalah Singapura sebesar 85%, Korea Selatan sebesar 80%, Hongkong 74%, Tiongkok 70%, dan United Kingdom 68%. Sedangkan, Indonesia tingkat adopsinya sebesar 28%,” tambahnya.
Ricky menambahkan walaupun tingkat adopsi smartphone di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara Asia lain, namun Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari 14% pada tahun 2013 yang meningkat menjadi 28% pada tahun 2014.
Selain itu, hasil riset menunjukkan bahwa 66% orang Indonesia yang berbelanja akan meriset produk menggunakan ponsel pintarsebelum membeli. Lalu, sebanyak 42% orang Indonesia mendengarkan dan memutar musik dengan ponsel pintar mereka dan 59% orang Indonesia mencari informasi setidaknya satu kali dalam sebulan dengan ponsel mereka.
“Untuk kebiasan berbelanja online ,industri travel merupakan industri yang populer. Hampir seperempat peserta survei, yaitu 24% mengatakan tiket pesawat lah yang terakhir mereka beli. Disusul dengan Apparel sebanyak 13%, hotel sebanyak 12%, dan ponsel sebanyak 12%,” katanya.
Melalui riset ini, Google menyarankan bisnis untuk dapat meningkatkan bisnis dengan mengikuti tren yang ada. Salah satunya, perusahaan dapat mencari peluang dari pengguna yang menggunakan smartphone maupun desktop untuk melakukan transaksi. Kemudian, pelaku bisnis harus memastikan website mereka mobile-friendly untuk diakses di layar smartphone. Dengan begitu, perusahaan mampu menjawab kebutuhan konsumen yang saat ini kehidupannya tidak lepas dari gadget bahkan dalam bertransaksi sekalipun. Peluang inilah yang harus ditangkap pelaku bisnis.