Generasi Z (Gen Z) di Asia Pasifik mengadopsi gaya fesyen para idola dan influencer, terutama lewat platform TikTok. Hal ini mengemuka dalam laporan terbaru KPMG, jaringan jasa profesional multinasional.
“Jika generasi sebelumnya mengunjungi department store atau pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok atau melihat gaya baru, Gen Z mencari tren secara online, mengikuti idola dan influencer, serta bercita-cita untuk mengenakan pakaian yang sama,” kata KPMG dalam laporannya, dilansir dari CNBC, Senin (1/7/2024).
BACA JUGA: Gen Z dan Kompleksitas Strategi Pemasaran di Industri Otomotif
Dari laporan itu, KPMG melakukan survei terhadap 7.000 konsumen di 14 pasar, termasuk Cina, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Hampir setengah dari responden di setiap pasar merupakan kelompok usia Gen Z, yang berumur 18-24 tahun dalam survei tersebut.
Dari hasil survei tersebut, Gen Z menempatkan social commerce (63%) dan live streaming commerce (57%) sebagai hal yang penting dalam pengalaman berbelanja mereka. Social commerce adalah bentuk teknologi ritel yang paling populer di kalangan Gen Z, terutama di Cina, Vietnam, Indonesia, dan Filipina.
BACA JUGA: Sasar Gen Z, Savoria Kreasi Rasa Luncurkan Minuman Isotonik HYDROPLUS
Gen Z dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan internet dan perangkat digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Perpaduan antara media sosial dan e-commerce merupakan batas terdepan dalam melibatkan Gen Z dengan cara yang sesuai etos mereka,” kata Irwan Djaja, partner and head of advisory KPMG Indonesia.
BACA JUGA: Intip Cara Mie Sedaap Gaet Gen Z dengan Seasonal Marketing
Sebagai hasilnya, para merek mengevaluasi kembali strategi rantai pasok mereka dan memfokuskan social commerce untuk melayani Gen Z. Merek secara khusus berfokus ke TikTok dan Instagram, yang mana rekomendasi influencer memainkan peran yang sangat signifikan.
“TikTok fenomenal. TikTok masih terus berkembang dan memiliki jumlah audiens dan pengaruh yang luar biasa,” kata Eric Pong, salah satu pendiri Aftership, perusahaan software penyedia layanan e-commerce.
“Bisnis TikTok yang kuat di Asia membuat bisnis beriklan di TikTok, menggunakan influencer dan key opinion leader dan menayangkan iklan untuk mengarahkan audiens kembali ke situs web,” ujar analis KPMG.
Editor: Ranto Rajagukguk