Perusahaan riset berbasis digital, Populix mengeluarkan hasil riset terbarunya terkait dengan pengaruh logo halal terhadap kepercayaan konsumen. Dari riset tersebut, sebanyak 93% responden menyebut logo halal pada produk makanan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan yang paling utama ketika membeli sebuah produk.
Adapun survei ini dilakukan pada Maret 2023 dengan melibatkan total responden sebanyak 1.014 orang laki-laki dan perempuan secara online. Responden yang terlibat dalam survei berusia 17 hingga 55 tahun dengan durasi pengerjaan selama 15 menit.
BACA JUGA: Survei Populix: 72% Orang Indonesia Gunakan Internet untuk Berbelanja
Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Populix menuturkan, laporan yang bertajuk Insights and Customer Perspective of Halal Industry in Indonesia menggabarkan keberadaan logo halal merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen Muslim di Indonesia ketika membeli produk makanan dan minuman. Terlebih di bulan Ramadan ini masyarakat akan lebih menjaga produk yang akan disantap.
“Terdapatnya logo halal pada kemasan produk membuat konsumen muslim merasa aman dengan produk yang dibeli dengan persentase 75% dan merasa ada jaminan kualitas mutu dari produk tersebut sebanyak 63%. Hal ini patut menjadi perhatian terutama bagi industri makanan dan minuman di Indonesia, untuk lebih memperhatikan pencantuman logo halal pada kemasan,” kata Eileen melalui keterangannya, Kamis (20/4/2023).
BACA JUGA: Populix: Gen Z Lebih Memilih Karier Dibandingkan Nikah Muda
Menurutnya, dengan hasil survei ini diharapkan industri e-commerce atau aplikasi online yang menjual produk makanan atau minuman juga perlu memperhatikan hal tersebut. Tujuannya agar dapat memaksimalkan penjualan.
Terlebih lagi, kata Eileen, nilai belanja produk halal dari umat muslim Indonesia mencapai US$ 135 miliar per tahun. Dari hasil survei, pertimbangan lain responden dalam memilih produk makanan yakni memiliki logo halal sebanyak 83%, mempunyai informasi kandungan yang jelas sebanyak 80%, dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 75%.
Uniknya, kemasan ramah lingkungan juga turut menjadi pertimbangan konsumen Indonesia dalam memilih makanan atau minuman dengan persentase 52%. Diikuti dengan produksi dalam negeri, kemasan yang dapat digunakan ulang, serta diproduksi di luar negeri. Masing-masing dengan persentase 25%, 22%, dan 7%.
“Mayoritas umat muslim di Indonesia juga mengatakan selain pencantuman logo halal pada produk, aspek lainnya yang tidak kalah penting adalah informasi kandungan produk yang jelas sebanyak 90%, produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 75%,” ujarnya.
Hasil survei tersebut juga menemukan alasan utama konsumen muslim Indonesia memilih produk dengan logo halal, yaitu konsumen merasa aman ketika mengetahui bahwa produk yang dibeli memiliki logo halal sebesar 75% dan merasa ada jaminan kualitas mutu ketika membeli produk dengan logo halal sebesar 63%.
Selanjutnya, konsumen muslim juga mengatakan membeli produk dengan logo halal sudah menjadi prinsip dalam hidup sebanyak 44% dan sudah terbiasa sebanyak 25%..
Namun di tengah tingginya kepekaan masyarakat terhadap logo halal, sebagian konsumen muslim juga memilih untuk tidak mempertimbangkan logo halal ketika membeli suatu produk dengan alasan mengetahui banyak produk di Indonesia yang halal namun tidak bisa mendapatkan logo halal dengan persentase 48%. Kemudian, konsumen merasa semua produk di Indonesia sudah pasti halal sebanyak 34%.
“Logo halal dirasa kurang penting selama konsumen tidak mengonsumsi produk tersebut sebesar 27% dan logo halal kurang penting dibandingkan hal lain yang dicari pada suatu produk sebesar 19%,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz