Sebuah survei global baru yang dilakukan oleh Kaspersky “The smart home of almost everything: From the fridge to TV, how we’ll embrace the year of the virtual assistant in 2023”, mengeksplorasi kebiasaan digital utama, hambatan, serta penggunaan dari perangkat rumah pintar. Lebih dari separuh konsumen atau 56% yang memiliki peralatan ini merasa bertanggung jawab atas keamanan sibernya.
Milenial berusia 25-34 tahun paling peduli dengan perlindungan perangkat pintar di rumah mereka, dengan 54% mengamankan perangkat yang mereka miliki. Industri rumah pintar global menyoroti pertumbuhan konsumen yang cepat, membangun ekspektasi dengan analis pasar, dengan beberapa segmen seperti sistem keamanan pintar.
Kunci pintar diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 106,3 miliar dan US$ 13,1 miliar pada tahun 2030.
“Sepertinya kebiasaan digital yang baik lebih melekat pada generasi milenial, yang merupakan pertanda positif bagi keamanan siber. Ini juga menunjukkan bahwa di masa depan, kita mungkin melihat produsen perangkat IoT dan penyedia layanan internet mendukung ekosistem bisnisnya dengan lebih memperhatikan keamanan siber, serta kemungkinan mengintegrasikan fitur keamanan siber ke penawaran mereka, untuk memenuhi harapan konsumen dan memberikan tingkat perlindungan yang diinginkan,” kata Marina Titova, VP Consumer Product Marketing di Kaspersky dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).
BACA JUGA: Kaspersky: Serangan Siber di Indonesia Menurun pada Tahun 2022‘
Rasa tanggung jawab atas perlindungan perangkat pintar di rumah bisa dijelaskan dengan rasa takut akan peretasan. Survei menunjukkan proporsi pengguna yang khawatir jaringan rumah mereka diretas, dan router Wi-Fi atau sistem kamera yang terhubung ke internet yang digunakan untuk memata-matai mereka adalah 56%.
Kekhawatiran terbesar muncul tentang keamanan sistem pemantauan rumah, kamera yang terhubung ke internet, serta pintu dan kunci pintar, dengan sekitar sepertiga pengguna mengaku sangat peduli dengan keamanan dan perlindungan mereka. Dengan demikian, 32% pengguna sistem pemantauan/keamanan mengaku sangat peduli dengan keamanan dan perlindungan perangkat mereka.
Tambahan 53% mengaku “prihatin” atau “agak khawatir”. Daftar perangkat yang mengkhawatirkan termasuk kamera yang terhubung ke internet untuk memantau bayi dan hewan peliharaan serta pintu dan kunci pintar, dengan 31% dan 30% mengatakan keamanan adalah “isu yang sangat memprihatinkan” menurut pendapat mereka.
BACA JUGA: Survei: Seperempat Level C di Asia Tenggara Tak Paham Keamanan Siber
Data berikutnya mengenai perangkat yang paling sedikit mengkhawatirkan bagi pengguna adalah perangkat pembersih pintar seperti penyedot debu yang terhubung ke internet, dengan 35% mengatakan keamanannya tidak menjadi perhatian mereka sama sekali. Hal yang sama berlaku untuk sistem kontrol iklim dengan persentase 32% dan smart lighting dengan persentase 34%.
Riset ini dilakukan metode online kuantitatif, dengan 21.645 pemilik perangkat rumah pintar di 21 negara, dari AS, Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, China, Meksiko, Brasil, Chili, Rusia, Turki, Prancis, Belanda, Portugal, India , Indonesia, Filipina, Peru, Afrika Selatan, UEA, dan Arab Saudi.
Editor: Ranto Rajagukguk