Survei: Nano Influencer Berdampak Paling Besar ke Pembelian Konsumen
Survei dari platform influencer marketing Partipost mengungkapkan bahwa nano influencer memberikan pengaruh paling besar di antara para influencer lain, seperti macro influencer, selebitras, atau micro influencer.
Survei bertajuk Asia Pacific Insights: Influencer Marketing Report 2023 ini merupakan hasil kerja sama mereka dengan MSW Ventures.
Survei menyatakan bahwa dalam menjalankan marketing campaign, terdapat dua kata kunci utama yang krusial yaitu otentisitas dan kepercayaan, yang menjadi faktor kesuksesan dalam bekerja sama dengan influencer.
Baik dari sisi brand dan konsumen setuju bahwa hubungan yang autentik antara influencer dengan komunitas mampu membuat konten rekomendasi dianggap lebih kredibel.
BACA JUGA: 21 Influencer Berkredibilitas Konten Tinggi Raih Award WOW Influencer
Berdasarkan laporan ini, lebih dari 86% pengguna media sosial lebih menyukai akun influencer daripada akun brand karena konten yang dinilai lebih jujur dan relevan.
Peningkatan investasi brand untuk influencer marketing
Di sisi lain, brand melihat peluang berkolaborasi dengan influencer dan manfaatnya untuk menjangkau calon pelanggan, membangun brand awareness, dan meningkatkan konversi penjualan.
Survei pun menunjukkan adanya peningkatan investasi yang dilakukan oleh brand untuk influencer marketing. Tahun 2023, terdapat 87,8% brand yang berinvestasi dalam influencer marketing, meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 73.2%.
BACA JUGA: Influencer Marketing: Solusi dan Strategi Pemasaran Modern
Selain itu, hampir 60% brand berencana mengalokasikan 10-50% dari anggaran marketing untuk influencer marketing pada tahun 2023. Brand ini telah melihat efisiensi dari strategi tersebut, dan dinilai sebagai branded content yang paling terjangkau.
Survei ini juga menunjukan bahwa brand semakin konsisten menjalankan campaign dengan influencer, jumlah brand yang bekerja sama dengan influencer selalu meningkat tiap tahunnya.
Terkait hasil data Lanskap Influencer Marketing 2023, survei ini melibatkan 200 brand dan pemasar dari berbagai industri.
Sementara hasil survei mengenai data perilaku konsumen dan ketertarikan terhadap influencer, datang dari hasil survei kepada hampir 1.000 pengguna media sosial yang berusia antara 25-45 tahun. Kedua survei tersebut dilakukan di 5 negara Asia Pasifik, yaitu Singapura, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.