HSBC sebagai salah satu institusi perbankan baru saja merilis hasil studi bertajuk The Value of Education 2015:Learning for life. Berdasarkan temuan tersebut, sebagian orang tua di Indonesia sebanyak 47% mengakui bahwa pendidikan saat ini kian mahal sehingga tidak lagi terjangkau bagi mereka. Namun, 96% responden tetap berkeinginan untuk memberikan pendidikan setinggi mungkin bagi anak-anaknya.
“Aspirasi orang tua adalah ingin anaknya mendapatkan pendidikan internasional. Namun, biaya adalah alasan utama untuk tidak mengirimkan anak mereka belajar ke luar negeri,” ujar Steven Suryana, Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Menurut survei tersebut, 58% orang tua berkeinginan untuk menyekolahkan anak mereka ke universitas di luar negeri, namun tidak mampu. Sebanyak 38% orang tua beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia lebih berkualitas dibanding luar negeri, dan 21% orang tua tidak ingin anak mereka jauh dari keluarga.
Sementara iu, terkait dengan jurusan yang diidamkan, kedokteran masih menjadi pilihan utama di kalangan orang tua dalam mempersiapkan karier anaknya di masa depan (31%), teknik informatika menjadi pilihan kedua, dan disusul dengan jurusan teknik (10%).
Dengan pendidikan, orang tua ingin anak-anaknya memiliki fondasi yang mapan untuk masa depan yang sukses. Sejauh ini, orang tua menginginkan anaknya menjadi mandiri ketika mendapatkan pendidikan di universitas. “Melalui pendidikan tinggi, 95% orang tua berharap anak-anaknya berhasil mandiri, 91% menginginkan anak-anaknya semakin percaya diri dalam berkompetisi, 56% ingin anaknya bahagia
Di kalangan keluarga muda yang tengah membangun kemapanan, menabung menjadi rencana yang mereka anggap tepat dalam menyiapkan dana pendidikan untuk anaknya dari Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi (85%).
Namun, tidak semua orang tua (77%) dengan anak yang tengah belajar di perguruan tinggi pada akhirnya menggunakan tabungan sebagai sumber pendanaannya. Ini berarti, orang tua memilih mendanai pendidikan anaknya dengan cara lain. Berdasarkan survei, 21% orang tua yang anaknya menginjak usia pra sekolah dasar dan 24% orang tua dengan anak yang memasuki jenjang universitas merencanakan maupun mendanai pendidikan anaknya melalui utang maupun pinjaman.
“Survei ini dengan jelas menunjukkan para orang tua percaya pendidikan yang baik dapat memberikan anak-anak mereka peluang dan prospek yang lebih baik di masa mendatang. Untuk itu, penting bagi orang tua merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan anak mereka,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan