Perusahaan periklanan, The Trade Desk mengeluarkan hasil riset terbaru terkait dengan gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Dalam laporan itu menyebutkan sembilan dari sepuluh pecinta sepak bola di Indonesia akan menggunakan layanan streaming atau platform over-the-top (OTT) saat menonton pertandingan.
Studi ini mengonfirmasi bahwa penggemar olahraga muda yang mendorong peningkatan konsumsi OTT. Hampir 40% penggemar olahraga yang berumur di bawah 44 tahun berencana untuk menggunakan saluran streaming OTT untuk mengikuti turnamen sepak bola tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 20% orang Indonesia di atas 44 tahun.
Angka tersebut menandakan platform streaming telah memungkinkan pengiklan untuk mengakses kumpulan penggemar yang lebih muda dan cakap digital. Purnomo Kristanto, General Manager The Trade Desk Indonesia mengatakan temuan menarik lainnya, yakni adanya peningkatan jumlah penonton yang diperkirakan menembus 180 juta orang.
Angkanya naik 24 juta atau 9% dibanding dengan gelaran Piala Dunia tahun 2018.
“Dalam survei ini kami melihat sembilan dari sepuluh orang akan menonton setiap pertandingan secara streaming melalui OTT. Selain itu, mereka juga mengikuti informasi terbaru terkait dengan tim kesayangan atau pertandingan melalui berita online dan aplikasi olahraga lainnya,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, survei dilakukan secara global dengan melibatkan sebanyak 13.000 responden. Sementara itu, di Indonesia jumlah respondennya sebanyak 1.100 orang baik laki-laki maupun perempuan.
Adapun temuan unik lainnya yakni para pecinta sepak bola menggunakan lebih dari satu perangkat untuk mengikuti perkembangan terkini setiap pertandingan. Mayoritas penonton Piala Dunia 2022 secara streaming berasal dari kota-kota besar.
“Jadi kalau dari riset yang kami lakukan, sebanyak 52% penggemar olahraga yang menggunakan OTT di kota besar. Sehingga ada korelasi antara 53% dengan sembilan dari 10 orang yang menggunakan OTT,” ucapnya.
Purnomo menambahkan ajang Piala Dunia 2022 merupakan momen yang paling unik dibandingkan dengan edisi-edisi sebelumnya. Pasalnya, kegiatan ini diselenggarakan pada akhir tahun yang bertepatan dengan kegiatan pesta belanja.
Hal itu berdampak pada brand yang akan beriklan cenderung lebih dikenali oleh audiens.
“Piala Dunia tahun ini bukan hanya sebuah perhelatan olahraga yang ikonik. Acara ini menyediakan momentum bagi brand untuk terhubung dengan audiens yang sangat aktif. Studi ini menggarisbawahi kesempatan emas yang dimiliki pengiklan untuk menciptakan sinergi antara musim belanja tahunan dan turnamen sepak bola global tersebut untuk memaksimalkan dampak kampanye mereka,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk