Hasil studi menunjukkan bahwa wisata alam adalah daya tarik utama bagi wisatawan Indonesia. Sebanyak 75% responden Indonesia menyatakan lebih menyukai destinasi alam seperti pegunungan dan taman nasional, sementara 65% memilih pantai atau kawasan pesisir.
Tempat bersejarah dan budaya seperti museum dan istana berada di posisi ketiga dengan 37%. Keindahan alam Indonesia yang beragam, sebagai negara kepulauan, menjadi faktor utama di balik preferensi ini. Berbeda dengan wisatawan Jepang yang lebih memilih wisata sejarah dan budaya (62%), masyarakat Indonesia menunjukkan minat besar terhadap aktivitas di luar ruangan dan eksplorasi keindahan alam.
Ini merupakan temuan dari studi yang dilakukan Traveloka bersama YouGov yang bertajuk Travel Redefined: Understanding and Catering to the Diverse Needs of APAC Travellers. Studi ini melibatkan hampir 12.000 responden dari sembilan negara, termasuk lebih dari 2.000 responden asal Indonesia.
BACA JUGA: Bidik Wisatawan dan Kaum Rebahan, Gojek Luncurkan Program Yuk Libur
Penelitian tersebut mengungkap kebiasaan dan preferensi wisata yang terus berkembang di kawasan Asia Pasifik. Menurut Caesar Indra, Presiden Traveloka, pemahaman mendalam tentang kebutuhan wisatawan menjadi kunci keberhasilan di industri pariwisata.
“Keragaman Asia Pasifik membutuhkan pendekatan kreatif. Dengan menuangkan wawasan dari studi ini ke dalam strategi inovatif, pelaku industri dapat menciptakan pengalaman perjalanan yang relevan bagi wisatawan,” ujarnya dalam siaran persnya kepada Marketeers, Rabu (18/12/2024).
Perjalanan domestik menjadi pilihan utama bagi wisatawan Indonesia. Sebanyak 70% responden lebih memilih berlibur di dalam negeri karena alasan kenyamanan dan biaya yang lebih terjangkau.
Destinasi populer, seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta terus menarik perhatian, menandakan meningkatnya daya tarik kota-kota wisata lokal di mata wisatawan. Harga menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan wisatawan Indonesia.
Sebanyak 46% responden menyatakan bahwa biaya terjangkau menjadi prioritas saat memilih akomodasi. Selain itu, 34% wisatawan dipengaruhi oleh adanya promosi dan diskon dalam menentukan destinasi.
Hal ini menunjukkan bahwa biaya yang bersahabat dapat mendorong wisatawan untuk menjelajahi destinasi baru. Perencanaan perjalanan kini makin bergantung pada teknologi digital. Sebanyak 56% responden Indonesia menggunakan media sosial, dan 53% lainnya mengandalkan platform perjalanan seperti Traveloka untuk merencanakan liburan mereka.
BACA JUGA: 4 Tempat Wisata Salju Buatan di Sekitar Jakarta, Cocok untuk Libur Natal
Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia Pasifik, yang mencatat 42% penggunaan media sosial dan 40% penggunaan platform perjalanan. Data ini menunjukkan wisatawan Indonesia memiliki tingkat adopsi digital yang tinggi dan makin percaya pada layanan online untuk mempermudah perjalanan.
Kesadaran akan keberlanjutan juga meningkat di kalangan wisatawan Indonesia. Sebanyak 86% responden mempertimbangkan nilai keberlanjutan dalam merencanakan perjalanan mereka, lebih tinggi dibandingkan rata-rata kawasan Asia Pasifik (80%).
Hal ini menjadi peluang bagi penyedia layanan perjalanan berkelanjutan, seperti akomodasi ramah lingkungan dan inisiatif pariwisata hijau, untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk