Sustainable Living: Bersahabat dengan Bumi Demi Generasi Mendatang

marketeers article
sustainable living | sumber: 123rf

Sustainable living dan pola hidup cinta alam semakin populer dan berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Sebagian orang yang memiliki concern dalam hal ini mendukung adanya keseimbangan dalam hidup dan lingkungan.

Konsep sustainable living cukup banyak disokong oleh para aktivis dan non-governmental organization (NGO) di berbagai gerakan, inisiatif, dan kampanye. 

Di Indonesia, sustainable living belum menjadi sesuatu yang umum diterapkan karena banyaknya stigma dan kebiasaan yang masih belum banyak berubah. 

Bagi Anda yang ingin menerapkan pola hidup ini, dapat memulainya dari diri sendiri dan rumah Anda sendiri. Mulailah dengan hal-hal kecil yang mudah dilakukan. Simak penjelasan lebih rinci terkait sustainable living dalam artikel berikut ini. 

Apa itu sustainable living?

Menurut The Eco Hub, sustainable living adalah gaya hidup dan filosofi yang berfokus pada pilihan dan perilaku hidup untuk mendorong kesehatan manusia dan kesejahteraan lingkungan. 

Praktik sustainable living ini memprioritaskan penggunaan sumber daya terbarukan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hidup berkelanjutan tidak hanya berfokus pada individu saja, melainkan juga komunitas dan masyarakat secara luas. 

Tujuan besar dari gaya hidup ini adalah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang dicerminkan dalam program Sustainable Development Goals. Dengen begitu, setiap individu dapat menjadi solusi atas berbagai masalah dan tantangan dalam isu lingkungan, kemiskinan, sosial, ekonomi, bahkan politik. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat mendorong sustainable living sebagai upaya untuk melestarikan planet bumi bagi generasi mendatang dengan cara mengatasi perubahan iklim, penggunaan energi, pengelolaan tanah dan air, serta pola konsumsi yang bertanggung jawab. 

BACA JUGA: Triple Bottom Line: Ukuran Kesuksesan Bisnis Tidak Sekadar Profit

Pentingnya sustainable living

Konsep sustainable living berorientasi pada tindakan individu dalam mengurangi dampak aktivitas sehari-hari terhadap tempat manusia hidup, yaitu bumi. 

Hal ini dilakukan karena sejak revolusi industri 4.0, isu kerusakan lingkungan dan perubahan iklim menjadi semakin krusial dan berdampak signifikan pada kualitas hidup manusia. 

Dengan begitu, penting bagi setiap orang untuk dapat bertanggung jawab atas setiap pilihan hidup yang dilakukan, mulai dari pemilihan sumber energi, bahan makanan, perabotan rumah tangga, dan banyak lagi. 

Setiap pilihan yang dilakukan memiliki konsekuensi bagi lingkungan dan masyarakat secara global. Seperti klise namun fakta ini terbukti benar. 

Sebagai contoh, ketika Anda menerapkan sustainable living dengan menerapkan pola makan organik, maka jelas akan berdampak pada kualitas hidup secara holistik. Bagi tubuh, Anda dapat menurunkan risiko pemicu penyakit kronis dari bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam sayuran, seperti pestisida dan pupuk kimia. 

Selain itu, tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia dalam produk tanaman pertanian juga dapat mengurangi terjadinya pencemaran air dan tanah yang berbahaya bagi ekosistem sekitar. 

Konsumsi produk makanan berbahan organik yang didapat dari petani lokal juga tentu berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Satu langkah kecil yang Anda lakukan demi lingkungan, tentu akan berdampak besar bagi kehidupan Anda dan komunitas sekitar.

Contoh penerapan sustainable living

Memiliki pola hidup berkelanjutan bukanlah suatu hal yang sulit Anda lakukan. Anda hanya perlu membiasakan dan selalu sadar akan berbagai tindakan yang akan Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapan sustainable living yang bisa Anda lakukan.

1. Mengurangi konsumsi

Anda harus dapat mengurangi konsumsi dengan cara mengubah pola konsumsi Anda menjadi praktik yang berkelanjutan. Dalam hal ini, konsumsi berarti makanan, energi, air, pakaian, elektronik, gaya hidup, listrik, dan apapun yang kita gunakan sehari-hari. 

Sebagai contoh, mematikan lampu saat akan meninggalkan ruangan yang dipakai, mematikan air sebelum penuh dan tumpah, menggunakan peralatan hemat energi, makan secukupnya agar tidak ada makanan yang bersisa, dan sebagainya.

BACA JUGA: Green Business: Kejar Keseimbangan dalam Profit, People, dan Planet

2. Mengurangi sampah

Jika Anda mengurangi konsumsi, berarti Anda mengurangi sampah. Hidup dengan konsep zero waste tentu tidaklah mudah, apalagi jika sebelumnya memiliki kebiasaan buruk dalam mengelola pola konsumsi. 

Dalam mengurangi sampah, Anda perlu belajar untuk melakukan daur ulang, terutama bagi produk-produk yang memang bisa didaur ulang.

Untuk produk yang tidak dapat didaur ulang, maka hindari pembelian produk sekali pakai dan cari alternatif penggunaannya sebelum dibuang ke tempat sampah. 

Sebagai contoh, Anda dapat membawa botol minum kaca atau plastik dibandingkan membeli air mineral dengan botol sekali pakai. Anda juga dapat menggunakan sedotan besi dan tempat makan pribadi saat sedang membeli minuman dan makanan yang menggunakan bungkusan plastik atau kertas.

3. Cobalah melakukan DIY (Doing It Yourself)

Melakukan dan membuat DIY dapat mendorong kreativitas dan berpikir inovatif. Ketika Anda memiliki produk-produk tak terpakai namun memiliki potensi untuk diubah bentuk, maka Anda bisa menantang diri Anda untuk menghasilkan suatu produk baru. 

DIY tidak memerlukan barang mahal, Anda hanya perlu memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah Anda. Aktivitas ini dapat membantu Anda mengurangi sampah dan barang tak terpakai. 

Sebagai contoh, Anda bisa membuat pot cantik untuk tanaman Anda dari kaleng cat atau gelas kemasan air mineral. Gunakan juga cat warna warni dan aksesori cantik lainnya.

4. Berbelanja secara etis dan berkelanjutan

Dalam berbelanja, Anda dapat mulai memilih ragam produk yang beretika secara lingkungan. Anda dapat mengidentifikasi produk yang memang memiliki nilai berkelanjutan. 

Sebagai contoh, produk tanaman organik yang diproduksi secara organik tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Bahkan Anda juga dapat mencari sertifikasi produk tersebut, baik secara BPOM, logo halal, dan sertifikasi lainnya.

Anda juga dapat memilih daging yang memang dikembangkan berdasarkan asas etika yang bertanggungjawab. Mulai dari proses pemotongan, pembersihan, dan sebagainya.

5. Mengurangi emisi karbon

Perilaku pengurangan emisi bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan. Anda dapat mengurangi emisi karbon dengan menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, bersepeda, dan sebagainya. 

Anda dapat menghitung emisi karbon yang Anda hasilkan melalui penggunaan kendaraan pribadi. Berjalan kaki bahkan bersepeda jauh lebih sehat bagi tubuh dan ramah bagi lingkungan.

BACA JUGA: Sustainable Business: Peran Pelaku Bisnis dalam Mewujudkan SDGs

Demikianlah pembahasan mengenai sustainable living yang dapat Anda terapkan sebagai pola hidup yang ramah lingkungan dan berdampak positif bagi keberlanjutan. Pola hidup ini menjadi salah satu solusi bagi Anda yang ingin memulai gaya hidup bertanggung jawab dan etis pada alam semesta. 

Lakukanlah dengan memulai langkah kecil secara konsisten. Berkomitmen dan miliki disiplin diri untuk selalu bersikap sadar atas segala perilaku yang Anda lakukan. Pikirkan selalu konsekuensi atas aktivitas hidup Anda sehari-hari demi keberlanjutan hidup generasi mendatang.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS