Susul Bank Mandiri, BCA Bakal Dirikan Venture Capital Untuk Tech Startup
Persaingan di semua lini bisnis semakin ketat seiring kehadiran tech startup. Hal serupa juga terjadi di dunia keuangan. Bank Central Asia misalnya. Perusahaan ini harus bersiap-siap menghadapi persaingan dari financial tech startup atau fintech yang menawarkan produk serupa, semisal dari sisi pendanaan, personal finance, payment, institutional investment dan lainnya. Menurut catatan BCA, di dunia, setidaknya sudah ada 248 perusahaan fintech dan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$3,48 miliar.
Melihat kondisi itu, BCA pun memilih untuk peka terhadap perubahan yang terjadi. Sayangnya, aturan di Indonesia tidak mengizinkan sebuah bank untuk mengakuisisi atau mendanai sebuah fintech. “Itulah mengapa kami akan membuat Venture Capital (VC) dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan. Kami sudah mengantongi izin dari otoritas,” kata Hermawan Thendean, EVP IT PT Bank Central Asia Tbk.
Melalui VC itu, BCA pun akan melakukan pendanaan terhadap fintech yang dirasa bisa mendukung bisnis mereka ke depannya. Hermawan mengatakan, aturan di Indonesia memang terbilang unik karena bank harus memiliki bisnis yang tidak jauh bidangnya. “Jika bank ingin mengakuisisi perusahaan tech, pasti tidak boleh. Namun, jika perusahaan tech memiliki uang banyak dan ingin membeli bank, masih dibolehkan,” katanya.
Dengan mendirikan VC, maka BCA pun bisa dikatakan akan mengikuti jejak Bank Mandiri. “Kami sudah membentuk VC dengan nama Mandiri Capital dan menaruh modal Rp 500 miliar,” kata Rico Usthavia Frans, Managing Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Melalui VC itu, nantinya Bank Mandiri akan berinvestasi selayaknya investor dalam dunia tech startup.