Susun Roadmap dan Gandeng BP Indonesia, Inisiatif SKK Migas Rendah Karbon
SKK Migas sedang menyusun roadmap untuk pengelolaan lingkungan industri hulu migas di masa depan. Hal ini dalam rangka pencapaian target migas di tahun 2030 dengan pembangunan rendah karbon (RPK). Dalam praktiknya, SKK Migas melakukan benchmarking dan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya.
“Hasil benchmarking nantinya akan digunakan dalam penyusunan roadmap, sehingga dapat mengenali strategi utama sebagai prioritas untuk penurunan emisi karbon. Targetnya, dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan, roadmap mampu diselesaikan oleh SKK Migas. Dengan demikian, lembaga serta stakeholder dapat bekerja sama secara maksimal,” papar Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini telah memiliki enam strategi untuk mengawal industri hulu migas di era rendah karbon. Diantaranya, penerapan kebijakan dan regulasi yang dapat mendukung penerapan rendah karbon. Lalu, pengelolaan energi, zero routine flaring, mengurangi emisi kebocoran, CCS/CCUS dan penghijauan yang telah masuk ke dalam Key Performance Indicator (KPI) SKK Migas.
Pada waktu yang bersamaan, SKK Migas melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan British Petroleum (BP) Indonesia untuk mengembangkan proyek Vorwata Enhanced Gas Recovery-Carbon Capture, Utilization and Storage (Vorwata EGR-CCUS) di Papua. Melalui proyek ini sekitar empat juta ton gas CO2 yang diproduksi per tahun akan diinjeksi kembali ke dalam reservoir Vorwata untuk membantu meningkatkan produksi gas.
Secara total, jumlah CO2 yang diinjeksikan akan mencapai 25 juta ton pada tahun 2035 dan 33 juta ton pada tahun 2045. Sementara dari sisi produksi gas, proyek ini berpotensi meningkatkan produksi gas sebesar 300 miliyar kaki kubik (BCF) pada tahun 2035. Menjadi proyek Vorwata EGR-CCUS pertama di Indonesia, diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun 2026 atau tahun 2027.
“Saat proyek ini dioperasikan, kilang LNG Tangguh akan menjadi salah satu kilang LNG dengan tingkat emisi karbon terendah di dunia. Dengan demikian, melalui kolaborasi ini, kami akan meningkatkan produksi sekaligus mengurangi emisi karbon,” tegas Nader Zaki selaku President BP Indonesia.
Editor: Eko Adiwaluyo