Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan motor Suzuki di Indonesia bisa dikatakan berpangku pada sosok Satria 150. Sebelum kehadiran GSX series, Suzuki Satria 150 memang memberikan kontribusi paling besar bagi penjualan merek yang berada di bawah payung PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini di pasar kendaraan roda dua. Bahkan, motor yang hadir pertama kali dengan varian Satria 120S pada tahun 1997 ini telah menyandang status motor legenda dengan penjualan 1,8 juta unit.
Kembali menyegarkan segmen pasarnya, PT SIS pun melakukan pembaruan dari Satria F150 dengan meluncurkan All New Satria F150. Apa saja yang diperbarui?
Masih menggunakan mesin yang sama, yakni fuel injection DOHC dengan konsep hyperunderbone 150 cc, All New Satria F150 hadir dengan dua kelas warna standar dan high grade. Untuk warna standar, PT SIS membalut motor ini dengan pilihan warna Brilliant White, Stronger Red, dan Titan Black. Sementara untuk kelas high grade, Satria generasi terbaru ini hadir dengan pilihan warna Titan Black/Red Casting Wheel dan Metallic Triton Blue yang terinspirasi dari tampilan Suzuki GSX-RR milik Team Suzuki Ecstar MotoGP 2017.
Jika generasi sebelumnya Satria mengusung tema speed atau kecepatan, di tahun 2017 ini Satria bergeser ke tema lifestyle seiring tema speed kini digunakan oleh GSX Series.
“Membidik konsumen anak muda, bergaya ‘bad boys’, kami yakin motor ini bisa menunjukkan kinerja penjualan yang baik dengan bekal berbagai fitur baru mereka,” Banggas F. Pardede, Marketing Relation 2W Manager saat acara peluncuran di arena Bursa Motor (Burtor) 2017 di 17 Park, Lot 17 SCBD Jakarta, Minggu (24/9/2017)
Banggas menyebutkan beberapa fitur baru yang disematkan pada motor ini di antaranya, 1-push electric starter, security alarm dan USB charger.
“Motor ini bisa segera dimiliki oleh konsumen mulai September 2017 dengan banderol Rp 22,2 juta untuk varian warna standar dan Rp 22,5 juta untuk varian high grade. Kami pun yakin model baru ini bisa meningkatkan penjualan keluarga Satria di angka 2000 unit/bulan,” tutup Banggas.
Editor: Sigit Kurniawan