Suzuki: Brand Otomotif Asal Jepang Punya Strength Point

marketeers article
Suzuki di GIIAS 2023 (Foto: Marketeers/Hafiz)

Persaingan di dunia otomotif Indonesia kian menarik di tengah ramainya merek-merek baru yang menggempur. Kedigdayaan merek-merek asal Jepang yang lebih dulu berjaya di Tanah Air seakan sedang ditantang oleh merek-merek asal China dan Korea Selatan. 

Di tengah bombardir merek-merek asal Negeri Tirai Bambu dan Negeri Gingseng, Suzuki sebagai brand asal Jepang sangat percaya diri. Suzuki menilai, brand otomotif asal Jepang masih memiliki taji untuk menarik perhatian konsumen Indonesia. 

Di tingkat awareness, kami tidak bisa mengingkari bahwa teman-teman dari China dan Korea Selatan telah benar-benar memborbardir konsumen dengan keberadaan merek mereka. Namun, ketika konsumen berada pada tahap pembelian, kekuatan merek Jepang masih mendominasi,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing & Business Strategy Director PT Suzuki Indomobil Sales kepada Marketeers saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA: Perluas Jaringan, Suzuki Resmikan Diler Baru di Jatiasih Bekasi

Menurutnya, Suzuki masih memiliki strength point sebagai salah satu merek asal Jepang yang bisa mendorong preferensi konsumen. Bahkan, brand Suzuki memiliki diferensiasi yang kuat ketimbang brand lain. 

“Bisa dibilang, brand Jepang masih memiliki selling point tersendiri bagi konsumen Tanah Air, terutama dari sisi kualitas, layanan purna jual, dan jaringan diler. Tiga hal ini yang membuat merek Jepang masih bisa dominan di balik gempuran merek China dan Korea,” tegas Harold. 

Performa Suzuki tahun 2023

Dari kondisi ini, Suzuki menargetkan peningkatan market share sampai akhir tahun 2024 menjadi 9% yang tahun lalu finish di 8,2%. 

Tahun 2023, Suzuki membukukan penjualan ritel sebanyak 82.224 unit. Meski turun dibanding tahun 2022 yang mencapai 89.067 unit, Suzuki menemukan tren baru untuk kendaraan hybrid mereka. 

“Ada yang menarik dari catatan penjualan Suzuki. Dari total penjualan mobil baru, 36% ditopang model hybrid, yakni Ertiga, XL7, dan Grand Vitara,” ujar Zulfikar Rafi Al Ghany, Head of Public Relations Strategic Planning Department PT SIS di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

BACA JUGA: Setengah Penjualan Suzuki di November Berasal dari Produk Hybrid

Dari ketiganya, kontribusi Suzuki XL7 masih yang paling besar, yakni 47%. Sementara Ertiga dan Grand Vitara, masing-masing menyumbang 43% dan 10%.

“Kami masuk ke dalam jajaran top 5 brand otomotif terbesar di Indonesia. Tahun ini, kami masih dengan standing point sebagai brand yang menawarkan produk dengan value for money yang baik,” lanjut Harold.

Di sini, Suzuki mengedepankan functionality dari kendaraan dengan memberikan teknologi dan fitur yang tepat guna yang akan sering digunakan oleh konsumen Indonesia.

“Tahun 2024, value itu akan kami tambah dengan pendekatan yang menyasar sisi emosional konsumen. Inisiatif ini melanjutkan evolusi yang telah kami bangun sejak tahun 2016. Namun tahun ini akan lebih dalam,” tutup Harold.

Related