Sweta Kartika adalah seorang komikus lulusan S2 FSRD ITB. Ia mulai menggeluti dunia komik sejak SD, terinspirasi dari komik Amerika, Manga, dan komik Eropa seperti komik Marvel, Dragon Ball, Detective Conan, Asterix, Tintin, dan Donald Bebek.
Bersama ketiga temannya, Sweta mendirikan sebuah studio ilustrasi dan desain yang memusatkan karya-karyanya pada desain visual tradisi Nusantara, bernama Wanara Studio. Saat ini Sweta sudah menerbitkan banyak komik seperti “The Dreamcatchers” diterbitkan oleh Koloni, “Wanara” yang dulu diterbitkan secara online di Makko.co, Grey and Jingga yang ditayangkan setiap minggu secara independen lewat halaman Facebook pribadinya, dan masih banyak lagi.
Pemuda yang lahir di Kebumen 25 tahun lalu ini, selalu berusaha memasukkan unsur-unsur tradisi Indonesia ke dalam setiap karyanya. Saat ini, nama Sweta Kartika termasuk dalam jajaran rising star dalam dunia komik Indonesia. Selain itu, dia juga tergabung dalam Fabula Agency, talent management untuk top visual artist lokal.
Terkait intellectual property, ini kata Sweta, “Jalur terbaik untuk tampil di kancah intellectual property global adalah dengan mengangkat konten kearifan lokal dan menyasarkannya ke market yang tepat melalui pengemasan yang modern. Dalam pengembangan intellectual property itu, kreator harus selalu berpikir 25 tahun ke depan, bagaimana karyanya bisa tetap sustain dan berkembang, juga bagaimana agar license-nya layak dikerjasamakan dengan produk lain, sehingga potensinya bisa dipikirkan semenjak proses awal karya itu diciptakan.”
Baca selengkapnya: Sweta Kartika, Memasukkan Unsur Indonesia Di Tiap Karya