SwissCham: Tahun Ini, Pertumbuhan Investasi dari Swiss Bisa Mencapai 10%

marketeers article

Perdagangan antara Indonesia dengan Swiss terus dibangun. Investasi dari negara Eropa ini terbilang cukup besar. Sampai akhir tahun 2019, ekspansi perusahaan-perusahaan asal Swiss di Indonesia tembus US$ 7 miliar. Jumlah tersebut mengalami sedikit penurunan dari capaian tahun 2018 karena minimnya investasi baru yang masuk. Meski terbilang turun, Swiss-Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia) sebagai asosiasi menargetkan pertumbuhan investasi tersebut hingga 10% untuk tahun ini.

SwissCham Indonesia mencatat, investasi yang ditanamkan tahun lalu lebih banyak berasal dari perusahaan-perusahaan lama yang sudah beroperasi di Indonesia. Saat ini, SwissCham tengah mendorong lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang mau masuk dan menanamkan investasinya di Indonesia.

Untuk memicu hal tersebut, SwissCham Indonesia menggelar diskusi publik. Tak hanya itu, SwissCham juga meluncurkan meluncurkan naskah kebijakan dengan tema Advancing Indonesia 4.0: An Opportunity for Transformation. Nashkah menjadi rangkaian analisis berisikan ide konstruktif untuk menggali dan menelusuri potensi ekonomi antara Indonesia dan Swiss. 

Naskah kebijakan tersebut berisi masukan konstruktif terkait langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi di sektor yang menjadi prioritas melalui policy framework, peta jalan industri, peningkatan daya saing, percepatan perbaikan proses dan prosedur dan dialog konstruktif dan kolaboratif. 

“Saat ini, perusahaan asal Swiss yang berbisnis di Indonesia masih terbilang sedikit bila dibandingkan wilayah operasional mereka di negara lain. Begitu juga di kawasan ini, seperti di Singapura, Thailand, dan Vietnam,” papar Luthfi Mardiansyah, Chairman, Board of Management SwissCham Indonesia di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Bahkan, di China terdapat sekitar 500 perusahaan asal Swiss. Sementara di Indonesia baru sekitar 150 perusahaan. Dari jumlah ini, 40% di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur. Lalu, sebanyak 30% perusahaan yang bergerak di sektor farmasi dan kimia. Sedangkan 30% lainnya terdiri dari beragam sektor.

SwissCham pun menargetkan untuk menarik lebih banyak lagi investasi dari Swiss. “Masih banyak potensi di sektor lain yang belum tergarap. Misalnya saja, agrikultur, perikanan, peternakan, dan pertanian,” tutup Luthfi.

Related

award
SPSAwArDS