PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) mengincar prapenjualan sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun 2015. Target tersebut setara pertumbuhan 25% dibandingkan target prapenjualan BSD tahun 2014 sebesar Rp 6 triliun. BSD menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10-15% tahun ini dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini, BSD juga mengembangkan hunian di kawasan Rasuna, Taman Permata Buana di Jakarta Barat, dan Tanjung Barat di Jakarta Selatan. Lalu, beberapa proyek di luar Jawa, seperti di Balikpapan dan Samarinda yang menjadi kontributor penjualan tahun 2015,” kata Hermawan Wijaya, Direktur dan Corporate Secretary PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam acara Sinarmas Land Corporate Outlook 2015 di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Segmen residensial dan penjualan kavling tanah dipredikai masih mendominasi penjualan BSD. Segmen residensial menyumbang 48% sedangkan kavling tanah berkontribusi sebanyak 31%. Dan, jika dikelompokkan berdasarkan proyek, BSD City sebagai flagship proyek kelompok Sinarmas Land merupakan kontributor terbesar terhadap penjualan dan marketing sales BSD.
Sepanjang tahun 2014, BSD membukukan prapenjualan marketing sebanyak Rp 6,5 triliun atau 108% dari target penjualan marketing 2014 sebesar Rp 6 triliun. “Perolehan marketing sales 2014 kami naik 15% jika tidak menghitung penjualan lahan kepada Joint Venture seperti pada tahun 2013,” kata Hermawan.
Tahun lalu, BSD berhasil menjual 2.421 unit perumahan, lahan, rumah toko, strata title, dan industrial. BSD City berhasil membukukan penjualan marketing sebesar 75%, sedangkan Grand Wisata Bekasi dan Grand City Balikpapan berkontribusi terbesar kedua, yakni 6%. Kemudian, ada juga kota Wisata Cibibur berkontribusi 5%.
“Penjualan residensial menjadi kontributor terbesar bagi penjualan marketing BSD, yaitu 48% atau Rp 3,1 triliun. Sedangkan dari segmen kavling tanah sebesar 31% atau Rp 2,03 triliun dari total target penjualan marketing,” tambahnya.
Pembukuan dengan pertumbuhan tertinggi tahun 2014 berada di segmen penjualan kavling tanah di luar penjualan kepada perusahaan joint venture, yaitu 617% menjadi Rp 2,02 triliun. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan perolehan tahun 2013 sebesar Rp 282,27 miliar. Untuk segmen industrial dan rumah toko tumbuh 12% menjadi Rp 769,291 miliar tahun 2014. Selain itu, strata title berhasil meraih penjualan Rp 317,322 miliar.