Tahun 2015, Jamkrindo Syariah Siapkan Rp 4 triliun untuk Pembiayaan

marketeers article

Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai salah satu BUMN yang menangani penjaminan kredit telah resmi mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (JamSyar). Penjaminan syariah sudah ada di Jamkrindo sejak 1997. Untuk syariah, pertama kali bekerjasama dengan Bank Muamalat di tahun 1997. Lalu pada tahun 2003, syariah bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri. Baru pada tahun 2007 Jamkrindo memutuskan untuk mendirikan divisi syariah.

“Seiring meningkatnya permurnian industri syariah dan perkembangan keuangan syariah, Jamkrindo melakukan langkah strategis dengan mendirikan anak perusahaan. Pertumbuhan industri keuangan syariah ini sekitar 20%. Jadi, industri keuangan syariah itu tinggi dalam sisi pertumbuhannya, namun dalam segi volume masih relatif kecil dibandingkan konvensional,” ujar Kadar Wisnuwarman selaku Direktur Utama PT Penjaminan Jamkrindo Syariah saat ditemui pada acara BUMN Marketeers Club di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Menurut Kadar, kontribusi syariah bagi Jamkrindo pada tahun lalu masih relatif kecil, yaitu belum mencapai 10% dari seluruh volume. Untuk menggenjot kontribusi syariah, maka Jamkrindo memutuskan untuk mendirikan anak perusahaan supaya lebih fokus. Dengan begitu, pangsa pasar syariah yang sedemikian besar dapat digarap secara maksimal.

Pada tahun 2014 lalu, laba divisi syariah Jamkrindo berhasil memperoleh Rp 40 miliar 2014. Dengan dibentuknya JamSyar diharapkan dapat meraup lebih banyak laba. Untuk rata-rata laba bisa mencapai seperlima hingga seperenam, maka JamSyar sangat senang bisa mencapai angka tersebut. Kadar menyebutkan bahwa JamSyar menyiapkan volume pembiayaan sebesar Rp 4 triliun pada tahun 2015 ini dan harus mengejar target sekitar Rp 50 miliar di tahun yang sama.

Saat ini Jamkrindo memiliki program spin off bisnis syariahnya. Maka, JamSyar sedang mencari jalan untuk mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk kepada bank-bank terdahulu yang menjadi mitra Jamkrindo untuk dialihkan ke JamSyar secara perlahan-lahan. “Kami berharap spin off akan rampung tahun 2016 dan portofolio syariah benar-benar pindah ke JamSyar pada tahun 2016. Untuk modal, saat ini kami memiliki dana sebesar Rp 250 miliar,” kata Kadar.

Dalam menjalankan bisnis penjaminan syariah ini, JamSyar sudah mempunyai Dewan Pengawas Syariah (DPS). JamSyar akan melakukan konsultasi ke DPS mengenai sisi syariah suatu produk sebelum produk tersebut dilemparkan ke masyarakat. Ini dimaksudkan agar kemurnian syariah tetap terjaga di semua produk JamSyar. “Kami harus menjamin yang syariah. Namun, ada beberapa produk konvensional dapat kami garap karena telah memenuhi prinsip syariah, contohnya bank garansi. Alasannya adalah karena bank garasi tidak memberlakukan sistem bunga Maka, itu bisa jajaki untuk kita masuki,” tutup Kadar.

Related