Perlambatan ekonomi tahun lalu cukup melemahkan daya beli konsumen. Hal ini menjadi kehati-hatian perusahaan properti untuk menentukan target penjualan tahun 2016.
PT Pakuwon Jati Tbk, perusahaan properti yang mengembangkan Kota Kasablanka, Gandaria City, dan Tunjungan Plaza, memasang target moderat tahun ini. Target marketing sales Pakuwon tahun 2016 sama dengan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun.
Tahun 2015, Pakuwon memasang target penjualan sebesar Rp 3,4 triliun. Namun, realisasinya, baru tercapai 91,2%.
“Kami masih bersyukur hanya turun 10%. Perusahaan properti lain, bisa turun lebih dari 10% dari target penjualannya,” ungkap Sutandi Purnomosidi, Direktur PT Pakuwon Jati Tbk saat ditemui di acara Jawa Post Award di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Sutandi mengaku, pihaknya optimistis tahun 2016 menjadi lebih baik ketimbang tahun 2015, khususnya di sektor properti. Pasalnya, pemerintah telah melakukan stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini, lanjut Sutandi, membuat Pakuwon tetap menjalankan proyek-proyek terbarunya, antara lain perluasan Supermall Pakuwon Indah, Superblok Kota Kasablanka 2, office tower di Surabaya, dan pembangunan perumahan.
Menurut keterangan perusahaan, Pakuwon akan menggelontarkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar Rp 2 triliun, atau sama dengan tahun lalu. Uang itu sebagian besar dialokasikan untuk dana pembangunan proyek, serta sisanya untuk akuisisi lahan baru.
“Idealnya, setelah dibangun, kami cari lahan baru. Kami masih ada lahan di Daan Mogot dan TB Simatupang,” ungkap Sutandi yang bakal didaulat jadi Ketua Indonesia Marketing Association (IMA) Surabaya ini.
Dari Rp 3,1 triliun marketing sales yang ditargetkan perusahaan, 50% diharapkan disokong dari segmen high rise. Sedangkan sisanya dari landed house.
Perusahaan yang berbasis di Surabaya itu mengatakan penjualan properti di Jakarta berkontribusi 30% terhadap pendapatan perusahaan. sedangkan, 70% datang dari Kota Pahlawan Surabaya.
Editor: Sigit Kurniawan