PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan bagian dari holding BUMN Farmasi merilis laporan keuangan auditannya untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Berdasarkan Laporannya, perusahaan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 11% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,17 triliun pada tahun 2022, angka pertumbuhan ini mencapai double digit dan jauh melampaui rata rata pertumbuhan industri Farmasi yang hanya tumbuh single digit pada tahun 2022.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba tahun berjalan PEHA juga tumbuh sangat signifikan sebesar 143% dari Rp 11,3 M pada tahun 2021 menjadi Rp 27,4 M pada tahun 2022 dengan kategori produk yang dimiliki cukup lengkap, mulai dari produk jual bebas, obat resep, obat generik bahkan alat Kesehatan atau alkes.
Menurut Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko, kinerja perusahaan tahun 2022 ditopang dengan efisiensi operasional, agresivitas penetrasi pasar melalui produk-produk unggulan Phapros serta berbagai kerja sama dengan mitra strategis.
BACA JUGA: Phapros Jaga Stok Multivitamin selama Ramadan 2023
Tahun lalu juga menjadi milestone bersejarah bagi Perseroan, di mana salah satu produk legendaris Antimo memasuki usia emasnya ke 50 tahun. Produk pun melakukan sejumlah rejuvenasi strategi atas komunikasi dan promosi agar makin dapat diterima seluruh kalangan.
“Tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi kami. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini dan efektivitas operasional. Selebihnya ditopang dengan business excellence, organizational excellence dan digitalisasi,” ungkapnya Hadi dalam laporannya.
Selain kinerja yang fantastis dari pertumbuhan laba tahun berjalan serta penjualan, kinerja positif Phapros juga ditunjukkan dari pertumbuhan kas atau setara kas yang meningkat hingga 57% pada akhir tahun 2022 dibanding tahun 2021 dari Rp 94,4 miliar menjadi Rp 147,7 miliar.
BACA JUGA: Tahun 2023, Phapros Fokus ke Bisnis Alat Kesehatan Gigi dan Tulang
“Dengan melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, kami optimistis tahun 2023 PEHA bisa tumbuh lebih signifikan dari sisi keuangan maupun peluang pasar. Sehingga, perusahaan mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya,” imbuh Hadi.
Prospek bisnis farmasi Tanah Air
Analis teknikal dari BCA sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan bahwa secara umum sektor farmasi masih prospektif. Pasalnya, meningkatnya shifting pola konsumsi ke vitamin dan suplemen selama beberapa tahun terakhir masih terjadi. Pascapandemi, pola hidup sehat menjadi salah satu katalis positif untuk sektor farmasi terutama yang memproduksi multi vitamin serta makanan tambahan untuk kesehatan.
Menurutnya, bisnis Phapros cukup prospektif di pasar Indonesia karena tahun 2022 ada pendapatan yang bersumber dari dividen income dan pemulihan piutang yang naik cukup signifikan tahun lalu.
“Kekhawatiran resesi global juga sudah mereda, jadi potensi pembalikan arah atau penguatan masih mungkin terjadi. Tekanan dari global lebih kepada panic selling dari pemain domestik ketika melihat bursa di US atau regional terkoreksi dalam,” tutup Yaki.