PT Avrist Assurance (Avrist) mengantongi laba bersih Rp 144,5 miliar sepanjang tahun 2023. Realisasi itu tumbuh sebesar 18,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 122,2 miliar.
Perolehan positif tersebut tidak terlepas dari strategi dan inovasi yang dilakukan Avrist dalam mengefisiensikan operasional bisnis perusahaan di asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, hingga asuransi kumpulan, baik tradisional maupun syariah. Simon Imanto, Presiden Direktur Avrist mengungkapkan pada tahun 2023 perusahaan menerapkan inisiatif strategis yang komprehensif.
Hal ini dengan menetapkan pondasi untuk bertumbuh secara stabil, berkesinambungan melakukan tinjauan bisnis pada setiap kanal distribusi. Kemudian menyediakan fasilitas penjualan yang otomatis berdasarkan teknologi informasi digital, serta penempatan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi di tempat yang tepat.
BACA JUGA: Menilik Pentingnya Berinvestasi pada Perlindungan Asuransi Kecelakaan Berkendara
“Kami percaya dengan berakhirnya pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang membaik, maka ekonomi Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah, didukung fundamental kuat dan pangsa pasar yang besar. Demikian juga populasi usia muda dan penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah, tentunya menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” kata Simon saat Media Gathering Avrist di Penang Bistro Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2024).
Berdasarkan data Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Perasuransian 2023-2027 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih berada pada level 2,7%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Di sisi lain, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) juga menunjukkan peningkatan inklusi asuransi belum signifikan, yaitu pada 2022 masih di angka 16,63% dibandingkan pada 2019 yaitu 13,15%. Untuk menangkap peluang tersebut, Avrist secara konsisten melakukan inovasi proses bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta kecemerlangan operasional yang mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis di seluruh kanal distribusi yang dimiliki.
BACA JUGA: Zurich Syariah: Asuransi Syariah Sudah Sangat Diterima secara Universal
Strategi ini membuahkan hasil yang positif dengan laba bersih yang terus bertumbuh positif yang ditopang oleh bisnis asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, hingga asuransi kumpulan, baik tradisional maupun syariah. Ian Ferdinan Natapradja, Direktur Keuangan Avrist memaparkan per Desember 2023 perusahaan mencatat peningkatan Risk Based Capital (RBC) ke level 612,7% melengkapi kekuatan keuangan perusahaan.
Menurutnya, tingginya rasio solvabilitas atau RBC ini, menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang prima karena jauh di atas standar minimum yang telah ditetapkan OJK yakni sebesar 120%.
“Efisiensi beban menjadi kunci mempertahankan posisi keuangan yang sehat. Beban yang turun 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya membantu kami mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini menjadi prestasi membanggakan, khususnya di tengah situasi pasar yang cukup menantang pasca pandemi,” ujar Ian.
Editor: Ranto Rajagukguk