Tahun 2023, Penjualan Barang Elektronik di Indonesia Naik 5%

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Perusahaan jaringan mitra global, Admitad melaporkan sepanjang tahun 2023 penjualan produk elektronik di Indonesia naik sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Riset juga menemukan fakta bahwa pengeluaran masyarakat untuk membeli produk elektronik meningkat 4%.

Neha Kulwal, Direktur Utama Asia Pasifik dan India Admitad mengatakan, riset ini dilakukan dengan menganalisis lebih dari 9 juta pesanan online global. Riset itu melibatkan lebih dari 360 merek dan juga memeriksa 70.000 pesanan dari Indonesia untuk 26 merek lokal dan internasional.

Beberapa di antaranya AliExpress, DHGate, Banggood, Samsung, Acer, Adorama, XP Pen. Sedangkan secara global, penjualan produk elektronik mulai melambat karena adanya inflasi dan kenaikan harga.

“Konsumen tampaknya lebih memilih merek yang lebih terjangkau atau memutuskan untuk memperbaiki perangkat mereka daripada membeli yang baru. Rata-rata belanja global telah turun dari US$ 85 ke US$ 68,” kata Neha melalui keterangannya, Selasa (7/11/2023).

Menurutnya, hal berbeda terjadi di Indonesia yang menunjukkan angka yang positif. Nilai rata-rata pesanan di Indonesia adalah US$ 44 atau sekitar Rp 660 ribu.

BACA JUGA: Tren Penjualan Tiket Event secara Online Melonjak 15 Kali pada 2022

Pesanan melalui perangkat seluler atau secara online di Indonesia mencapai 18,5% dan terus meningkat. Adapun, saluran utama penjualan di Indonesia pada tahun 2023 antara lain toko afiliasi 22%, platform konten dan media online 21%, iklan kontekstual dan berorientasi target 17,3%, situs kupon 15,5%, layanan cashback 14,7%, grup dan blog media sosial 7,6%, dan lain-lain 1,9%.

Iklan online berorientasi target telah meningkatkan penjualan sebanyak 33%. Ada juga kenaikan 25% penjualan melalui iklan di layanan website pihak ketiga di Indonesia.

BACA JUGA: Tren Belanja Elektronik di E-commerce, Segini Rata-rata Pengeluarannya

Sementara itu, penjualan berbasis cashback mengalami kenaikan 10%. Kemudahan mendapatkan produk dengan harga menarik menjadi daya tarik bagi konsumen.

Solusi pemasaran seperti pemasaran afiliasi kini menjadi semakin populer, dengan peningkatan 52% jumlah merek elektronik Indonesia yang mengadopsinya pada 2022.

“Kami tetap optimistis mengenai pertumbuhan penjualan online industri elektronik pada 2023 dan memperkirakan pasar Indonesia akan terus tumbuh dengan stabil. Merek harus memperhatikan tren ini, terutama menjelang periode penjualan besar seperti Harbolnas dan 11.11,” kata Neha.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related