PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI mencatat kinerja pendapatan meningkat sebesar 22,8% pada tahun 2023. SMI membukukan pendapatan senilai Rp 7,6 triliun, meningkat dibanding pendapatan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak Rp 6,2 triliun.
Darwin Trisna Djajawinata, Direktur Operasional dan Keuangan SMI mengatakan perseroan mampu mendorong pertumbuhan pendapatan berkat kerja keras seluruh insan SMIers, sebutan untuk karyawan SMI.
“Kami tentunya berbahagia dengan pencapaian kinerja kami tahun lalu, yang kembali mencatat pertumbuhan pendapatan. Ini tak lepas dari jerih payah SMIers, serta tak lupa juga dukungan dari para stakeholders. Tapi tentu kami tidak puas sampai di sini, karena kami berkomitmen untuk terus tumbuh, dan bisa lebih baik lagi di tahun ini,” kata Darwin dalam laporannya, Kamis (28/3/2024).
Gross income perseroan pada tahun 2023 juga naik dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 21,4%, naik dari posisi Rp 3,1 triliun di 2022, menjadi 3,8 untuk tahun 2023.
BACA JUGA: Kondisi Pasar Lesu, Pendapatan LEGO Group Tetap Naik 2%
Selain itu, pada tahun 2023, aktivitas pembiayaan dan investasi SMI telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp 727,3 triliun. Adapun komitmen pembiayaan pada sepanjang tahun lalu adalah sebesar Rp 137,7 triliun.
Selanjutnya, angka outstanding pembiayaan dan investasi senilai Rp 91,3 triliun. Adapun untuk gross disbursement tahun 2023 adalah Rp 15,3 triliun, yang terdiri atas disbursement ke Badan Usaha senilai Rp 15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp 255 miliar.
Pada tahun 2024 ini, SMI juga berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya. Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menyebut perseroan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk tahun ini.
“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi,” ujar Edwin.
BACA JUGA: Diagnos Kejar Pertumbuhan Pendapatan lewat Cervigene dan DNA and Me 2.0
SMI juga akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute. Penguatan organisasi juga dilakukan untuk mendukung transformasi publik, di antaranya program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik.
Dalam hal transisi energi, perseroan akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager. SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak tahun 2023 dengan diterbitkannya UU P2SK.
Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Perseroan juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU Unsolicited.
Editor: Ranto Rajagukguk