Selama ini, PT Sewu Segar Nusantara (SSN) memang mengandalkan penjualan buah pisang cavendish bermerek Sunpride sebagai ujung tombak perusahaan. Namun, terhitung awal tahun depan, perusahaan milik Gunung Sewu Grup itu bakal menggenjot penjualan buah pepaya yang dianggapnya sebagai pepaya generasi terbaru.
Marketing & Communication Manager PT Sewu Segar Nusantara Luthfiany Azwawie mengatakan, perusahaannya tengah menyiapkan produk pepaya 'merah delima' yang berbeda dari pepaya yang ada di pasaran. Produk hasil kultur jaringan itu segaja diciptakan untuk memasyarakatkan kembali buah pepaya kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Selama ini, ada konsumen yang tidak suka buah pepaya karena mengeluarkan bau yang khas. Pepaya kami ini tidak memiliki bau tersebut,” terangnya kepada Marketeers beberapa waktu lalu.
Selain itu, Luthfiany mengatakan, di pasar modern, konsumen sulit untuk memilih buah pepaya yang sudah matang. Dia bilang, pepaya yang akan dikeluarkannya nanti sudah dipastikn matang. “Di pasar modern, sulit konsumen melihat pepaya yang matang. Biasanya, yang ahli melihat buah itu matang atau tiidak adalah penjual buah di pasar tradisional,” terangnya.
Luthfiany melanjutkan, ukuran produk pepaya itu bakal menyesuaikan kebutuhan konsumen. Selama ini, pepaya memiliki ukuran yang besar, yang kadang bagi sebagian konsumen, terlalu berlebihan. “Kami akan buat dalam ukuran yang lebih kecil. Bahkan bisa dikonsumsi langsung. Saat dipotong pun, bentuknya menyerupai bintang,” katanya.
Alasan SSN menggenjot produksi buah pepaya adalah karena buah tropis ini dapat tumbuh sepanjang tahun. Selain itu, pepaya mampu menghasilkan volume produksi yang melimpah. “Kami tidak memproduksi produk holtikultura yang bersifat musiman, seperti salak, belimbing, atau mangga,” tambah Martin M. Widjaja, Managing Director SSN.
Sebenarnya, SSN telah memasarkan produk pepaya California di pasar modern dengan merek Sunpride. Namun, kuantitasnya masih tergolong kecil. Dengan berencana memasarkan produk barunya itu, kapasitas produksi pepaya pun akan ditingkatkan setiap tahunnya.
“Kami produksi pepaya 20 ton per hari. Tahun depan akan 100 ton per hari. Pada tahun 2020 nanti, kami berharap bisa pasok 100.000 ton pepaya per minggu,” ungkapnya.
Selain pisang dan pepaya, SSN juga menggarap buah melon, semangka, jeruk, nanas, buah naga, dan jambu, yang dihasilkan dari perkebunannya di Lampung, maupun yang dipasok dari mitra petani SSN yang tersebar di berbagai daerah nusantara.
Editor: Hendra Soeprajitno