Memasuki tahun ke delapan, ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia 2021 kembali digelar secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan kali ini berlangsung dari Gedung Sate, Kota Bandung dan Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat.
Puspita Winawati selaku Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka mengungkap bahwa ajang ini merupakan wujud konsistensi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dengan berolahraga, salah satunya yakni lari. Tahun ini penyelenggaraanPocari Sweat Run Indonesia 2021 mengedepankan keselamatan para pelari dengan mengadaptasi protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Pada kegiatan offline, kegiatan ini diikuti pelari dengan jumlah terbatas dan syaratnya para peserta offline telah melakukan vaksinasi dosis kedua. Tak hanya itu, mereka juga dilengkapi dengan hasil tes negatif sebelum memasuki area dan terverifikasi aplikasi Peduli Lindungi,” ujar Puspita pada siaran pers.
Puspita menambahkan start terbagi menjadi dua lokasi, yaitu Gedung Sate dengan kategori lari jarak 10 kilometer dan Kota Baru Parahyangan dengan kategori lari half marathon dan marathon. Pelepasan pelari juga dilakukan secara bertahap dengan maksimal 50 orang di setiap kelompoknya dengan jeda tiga menit.
Setelah selesai berlari, tidak ada acara hiburan secara offline dan pelari diwajibkan untuk langsung meninggalkan lokasi. Kegiatan offline ini bisa dirasakan langsung secara online. Real-time flag-off untuk tiga zona waktu Indonesia secara khusus diselenggarakan untuk mengakomodir pelari dari Aceh hingga Papua.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap gelaran ini mendorong tetap produktif meskipun di tengah pandemi. “Pocari Sweat Run Indonesia 2021 ini dapat menjadi contoh untuk kegiatan-kegiatan lain yang akan dilakukan secara offline dan online, khususnya olahraga dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
Editor: Eko Adiwaluyo