Wijaya Karya (Wika) mengumumkan Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2019. Laba bersih Wika pada tahun 2019 lalu sebesar Rp 2,62 Triliun, naik sebesar 26,42% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Capaian kinerja tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh kuatnya komitmen dan strategi Wika dalam menjalankan roda bisnisnya di tengah siklus politik 5 tahunan yaitu, Pemilihan Umum serta Pemilihan Kepala Negara dan Pemerintahan.
Kondisi keuangan Perseroan saat ini juga terbilang baik. Posisi utang berbunga sebesar Rp 15,08 Triliun dan total ekuitas sebesar Rp 19,22 triliun menghasilkan rasio gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 0,78 kali dan 0,25 kali.
Hal ini menunjukkan WIKA secara keuangan sehat dan memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah dan dibutuhkan oleh masyarakat.
“Apa yang telah ditorehkan pada 2019, membuktikan bahwa Wika mampu menciptakan operasi yang semakin efisien dan strategi investasi yang mulai membuahkan hasil sehingga memberikan hasil yang lebih optimal,” ungkap Tumiyana, Direktur Utama Wijaya Karya.
Pada Tahun 2020, Wika memproyeksikan target Kontrak Baru sebesar Rp 65,5 Triliun, naik 59,7% dibandingkan dengan realisasi 2019. Laba bersih, Wika menargetkan dapat memperoleh Rp 2,92 Triliun atau tumbuh 11,41% dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.