Toyota Sienta punya pengalaman kurang baik di pasar Indonesia. Diluncurkan pertama kali pada April 2016, mobil ini ditargetkan terjual 3.500 unit per bulannya. Fakta pun terjadi tidak seperti ekpektasi PT Toyota Astra Motor.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Sienta terus menurun. Terakhir, tahun lalu mobil pintu geser ini hanya terjual 5.113 unit.
“Sienta dalam sebulan hanya terjual sekitar 400 unit. Padahal, pada tahun pertamanya sempat booming dan bisa menjual 1.000 hingga 1.500 unit,” Anton Jimmy Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Asta Motor (TAM) saat acara peluncuran Camry beberapa waktu lalu.
Jimmy mengatakan bahwa pihaknya salah melakukan positioning. Awal perkiraan mereka, mobil ini awalnya ditujukan untuk konsumen yang mencari mobil pertama, mobil kedua, dan mobil tambahan. Namun ternyata, konsumen Sienta lebih terarah ke segmen pemilik mobil tambahan/replacement dan mobil kedua.
“Penjuaannya pun agak meleset. Pembeli mobil pertama masih lebih memilih Avanza. Toh tak apa, keduanya masih milik Toyota. Kini, kami akan mengulas positioning Sienta ke depannya,” tutup Jimmy.
Editor: Sigit Kurniawan