Rakuten, raksasa teknologi asal Jepang berencana untuk meluncurkan model bahasa kecerdasan buatan (AI) dalam dua bulan dua ke depan. Perusahaan fintech-to–e-commerce ini tak ingin tertinggal dengan perusahaan teknologi lain yang mengembangkan model kecerdasan buatan sendiri.
Dilansir dari CNBC, Senin (11/12/2023), Hiroshi Mikitani, CEO Rakuten mengatakan perusahaan tengah mengembangkan model bahasa besar (LLM) miliknya sendiri. Ini adalah algoritma besar yang dilatih pada kumpulan data besar yang mendukung aplikasi kecerdasan buatan, seperti ChatGPT dari OpenAI.
Rakuten memiliki sejumlah bisnis mulai dari perbankan hingga e-commerce dan telekomunikasi. Alhasil, perusahaan memiliki banyak data yang “sangat unik” dan bisa digunakan untuk melatih LLM.
BACA JUGA: Gandeng Minions, Intip Perayaan Akhir Tahun di The Westin Surabaya
“Tidak ada yang memiliki kumpulan data, seperti yang kami miliki,” kata Mikitani.
Perusahaan berencana menggunakan model AI itu secara internal untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pemasaran sebesar 20%. Dia juga ingin menawarkan model bahasa ini kepada bisnis pihak ketiga untuk dikembangkan, sama seperti yang dilakukan Amazon atau Microsoft.
“Jadi kami dapat dengan mudah mengajar mereka (bisnis), mengemasnya dan menyediakan platform bagi mereka untuk sepenuhnya menggunakan untuk bisnis mereka,” ujarnya.
BACA JUGA: Masuk E-commerce, TikTok Shop Investasi ke GoTo Senilai Rp 23 Triliun
Mikitani memastikan pengembangan AI di Rakuten akan memacu bisnis dan mendorong pertumbuhan usaha.
Saat ini, raksasa teknologi besar AS dan Cina telah meluncurkan model bahasa mereka sendiri. OpenAI, Amazon dan Google adalah yang paling terkenal di AS. Di Cina, Baidu, Alibaba dan Tencent juga telah meluncurkan model bahasa mereka sendiri.
Perusahaan-perusahaan Jepang agak tertinggal di antara rekan-rekan mereka di AS dan Cina, Namun, mereka berusaha untuk segera mengejar ketertinggalannya.
Grup telekomunikasi NTT mengumumkan bulan ini LLM miliknya akan tersedia pada Maret. Perusahaan telekomunikasi SoftBank mengumumkan pada November, platform komputasi AI generatifnya telah beroperasi.
Perusahaan-perusahaan Jepang memiliki kesempatan untuk membuat LLM khusus untuk bahasa Jepang, yang berpotensi memberi mereka keunggulan dibandingkan saignan mereka dari AS dan Cina.
Editor: Ranto Rajagukguk